Blurb
An empty world.
Kalau boleh berhiperbolis, itulah yang Radella Editha rasakan selama beberapa bulan terakhir ini. Saat semua mimpi dan harapannya bersama seorang Yoga Dion Eryawan pupus di tengah jalan, ia merasa ada lubang besar yang menganga di dalam hatinya.
Semuanya mungkin tidak akan sesakit ini bila yang menyebabkan hubungan mereka kandas adalah mereka sendiri──Radel yang salah, atau Yoga yang salah, atau mereka berdua yang salah.
Tapi nyatanya, yang melahirkan luka di hati Radel adalah seorang Pramana Abimanyu──lelaki dingin yang adalah anak dari sahabat karib ayahnya. Karena Pram, semua angan Radel akan masa depan yang ingin dibangunnya bersama Yoga menjadi hancur.
Dari titik itu, Radel membenci Pram. Ia marah pada lelaki itu. Ia menyalahkannya. Karena bagi Radel, memang seperti itulah seorang Pram. The bad one.
Hingga suatu ketika, Yoga kembali ke dalam kehidupan Radel dan menumbuhkan kembali semua harapannya ke permukaan. Semuanya terasa sempurna. Sangat sempurna. Radel bisa merasakan kebahagiaan lagi.
Namun pada akhirnya, kesempurnaan itu luluh lantak begitu saja. Radel berada di persimpangan. Haruskah dia tetap mendamba Yoga, dan berkeras untuk membenci Pram yang justru semakin dalam masuk ke hidup Radel?