23 Desember, 10.54 a.m.
Gumpalan asap putih tipis berkelebatan, lengkap dengan baunya yang menusuk sensor di dalam hidungku. Kuperhatikan rangkaian bentuk abstrak pudar dari asap rokok yang berkejaran di sekitar kepalaku. Aku menoleh ke arah kanan. Seorang pria muda berambut cepak yang duduk di meja sebelahku tengah asyik mengembuskan asap-asap rokok itu dari mulutnya, membiarkan racun-racun dari rokok itu menyebar ke seluruh ruangan.
Aku mendengus pelan──dan seketika merasa tolol saat melihat tulisan Smoking Area di papan putih yang menggantung di pintu masuk yang seluruhnya terbuat dari kaca. Ya, aku perokok pasif. Biasanya aku menutup hidungku saat ada orang yang merokok di tempat umum──maksudku, di dekatku. Tapi untuk saat ini, aku akan memaafkan pria yang mengenakan sweater gombrong berwarna cokelat gelap itu. Mungkin asap-asap rokok yang mengganggu itu dapat mendistraksi isi kepalaku yang penuh dengan kepenatan. Oke, itu teori kosong. Untuk kali ini, masa bodohlah dengan nikotin.