Beautiful Sorrow

Pia Devina
Chapter #20

Bab 19 - The Truth

25 Januari, 10.47 p.m.

Aku berdiri dengan gelisah di depan salah satu kamar rawat inap di rumah sakit Pluit. Kedua tanganku saling menggenggam satu sama lain, mencoba untuk menahan kalut yang tengah menderaku. Kalut yang mungkin sebentar lagi akan berwujud menjadi gelombang-gelombang emosional yang belum bisa kujabarkan akan tampak seperti apa.

“Meira kenapa?”

Pertanyaanku tadi──bahkan saat Pram belum memberitahuku bahwa yang meneleponnya adalah Meira──kembali terlintas di kepalaku.

Aku ingat betul bagaimana raut wajah Pram saat dia menutup telepon dari Meira yang berbicara terpatah-patah sambil terisak.

“Meira... di rumah sakit. Dia... pingsan. Dia terlalu shock sampai tadi dia pingsan.”

Entahlah apa yang merasuki diriku, tapi saat itu juga──yang aku tahu──aku hanya ingin mengetahui kenyataan yang sebenarnya.

Tentang Meira.

Tentang Yoga.

Jadi, aku memutuskan untuk ikut Pram ke rumah sakit, entah dengan cerita apa pun yang mungkin sedang menantiku.

Tapi... di sinilah aku berdiri sekarang. Menunggu kaku di luar pintu kamar rawat inap, sementara Pram sudah ada di dalam sana, mencoba bertanya kepada Meira tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Aku masih berdiri kaku di sini, menunggu keyakinanku agar terkumpul sepenuhnya, agar aku dapat mencari tahu kebenaran yang melahirkan gelisah di dalam hatiku selama ini.

Sel-sel sarafku terasa mati rasa saat Pram bertanya, “Tentang Yoga?”

Lihat selengkapnya