Seorang gadis yang menjadi primadona di sekolah nya sedang berbincang dengan teman dekat nya di depan kelas. Saat asyik bergurau dia dikejutkan oleh seorang pemuda sepantar nya yang tiba-tiba mengulurkan sebuket bunga lavender seraya mengucapkan kalimat yang sudah biasa di dengar nya.
“Myvi, mau kah kau menjadi pacar ku?”
Sang pemuda itu mengucapkan kalimat dengan bersungguh-sungguh, mengharap gadis incaran nya mau menerima nya. “Oke, kamu boleh menjadi pacar ku tetapi, Levin…”
Gadis itu sengaja menghentikan ucapan nya dan mengambil secarik kertas di rok nya. “Silahkan dibaca dan dipahami, itu syarat jika kamu ingin menjadi pacar ku.” Ujar nya seraya tersenyum manis tanpa dosa.
“Syarat untuk menjadi pacar Dwi Myvi, Pertama: Tidak boleh mengekang Myvi, Kedua: Tidak melarang Myvi untuk berpacaran dengan yang lain, Ketiga:Tidak boleh cemburu kepada pacar Myvi yang lain, Keempat: Tidak boleh bertengkar sesama pacar apalagi mantan, Kelima: Tidak boleh menjadi penguntit / stalker jika putus, Keenam: Jika sudah menjadi mantan harus akrab dengan mantan lainnya atau pacar baru Myvi (harus berteman).
Ketujuh dan yang paling utama: harus memperlakukan Myvi dengan sebaik mungkin atau… PUTUS. Masa berlaku perjanjian ini sesuai kemauan Myvi, pihak kedua tidak boleh menentang dan melanggar. Perjanjian ini harus disetujui oleh kedua pihak, tertanda Myvi.” Sang pemuda tersebut membaca kan tulisan yang tertulis dan bermaterai di secarik kertas itu.