Blurb
*****
"Untuk apa Kau menolongku jika Kau membenciku?"
Seorang gadis berumur enam belas tahun menatap sendu ke arah pasien yang terbaring tak sadarkan diri.
Gadis itu tidak menangis, dengan mata kosong ia berdiri di depan kaca pembatas.
"Nona, mari ikut saya."
Wanita paruh baya berseragam putih memegang lembut lengan gadis tersebut.
Gadis berambut panjang itu juga mengenakan seragam, namun seragam khusus pasien warna biru.
Wanita yang berprofesi sebagai dokter psikolog itu mendesah lelah. Sudah sekian kali ia membujuk pasien vvip-nya untuk terapi. Namun sama sekali tak berhasil.
Dokter itu menatap iba pada gadis berparas cantik yang walau pun sekarang wajahnya pucat dan seperti mayat.
"Saya akan membantumu, Nona mau apa?" bujuknya hangat.
"Aku ingin mati."
Jawaban dingin sang gadis membuat dokter itu tercekat. Mata emas gadis itu menatap tajam penuh misteri.
*****