***
Di pagi hari, cahaya matahari menerobos ke sela-sela atap, menyinari wajah Raizhen yang pingsan saat itu. Dia bangun dengan keringat mengucur deras.
"Aahh,sial. Aku mengingat kejadian tadi malam, tanganku benar benar sakit saat itu," Raizhen bicara dan menengok ke tangan kirinya.
"Lhoo.. hah.. kok masih ada tangan kiriku? namun anehnya, sekarang tanganku ini berwarna merah semu. Semalam aku sangat yakin bahwa tangan kiriku menghilang tanpa jejak," Raizhen kaget, saat melihat tangannya yang seharusnya sudah tiada.
Raizhen mencoba menggerakkan tangan kirinya dan seperti biasa. tangannya masih bisa bergerak sedemikian rupa. Raizhen merasa heran "Tapi kenapa ini berwarna merah begini? Meski begitu, ini lebih baik daripada kehilangan tangan."
"Hey, biarkan saja tanganmu ini. Tanganmu baru menyatu dengan tubuhmu, butuh waktu lama untuk itu," seakan-akan Ada suara di kepala Raizhen yang membuatnya kaget saat pertama kali mengalaminya.
"Jangan kaget gitu, ini aku, Raja iblis. Sekarang aku sudah ada dalam tubuhmu, untuk saat ini jaga tubuhmu dan latih tubuhmu, tubuhmu belum terbiasa dengan kekuatanku" Tambah Raja iblis.
Raizhen benar benar merasa aneh. "Aahh.. kenapa kau sekarang menjadi ke tubuhku? Bukan nya kau ada di buku i ...." sebelum Raizhen menyelesaikan kata-katanya. Dia menyadari bahwa buku yang ditemukannya telah menghilang.
"Haa, dimana buku nya? Kok tidak ada?" Raizhen bingung dan bertanya tanya sambil mencari buku yang dia maksut.
"Buku itu adalah jelmaanku, saat kamu mengkorbankan tanganmu, aku lebih mudahnya buku itu masuk ke dalam tanganmu dan menjadi bagian tubuhmu" lagi lagi terdengar suara si Raja Iblis yang menjelaskan mengenai buku tersebut.
"Anggap aja aku temanmu, mungkin aku adalah iblis jahat, tapi aku sudah bosan untuk berlaku jahat, aku hanya ingin balas dendam," imbuh sang iblis yang terdengar polos.