Become The King Great Demon

Arif Senpaii
Chapter #6

Mengobati Kakek Baal Dan Silvia

"Jadi apakah kalian semua ingin mengikutiku? Menjadi tangan kaki ku? Jika kalian mau, aku takkan membunuh kakek kalian dan sebaliknya, aku akan menyembuhkan kakek kalian. Apa kalian tertarik?"

Saat Raizhen berbicara, tiba tiba suasananya menjadi hening, bahkan si kakek yang awalnya banyak bicara, dia benar benar membisu.

"Apakah kamu benar benar bisa menyembuhkan kakekku? Jika kamu benar benar bisa menyembuhkan kakekku. Apapun yang kamu inginkan, aku akan menurutimu. Namun jika kamu hanya berpura-pura dapat menyembuhkan kakekku, aku pasti membunuhmu!"

Tiba tiba wanita cantik, cucu dari kakek itu berbicara dengan ancaman. Wanita cantik tersebut sangat mengerti mengenai penyakit yang di derita kakeknya, dia tahu kakeknya tidak bisa hidup lama. Namun dia tak kuasa jika kakeknya harus mati.

"Aahh, kamu tidak perlu untuk menjual tubuhmu padaku," Sahut Raizhen tanpa berpikir panjang

"Apa maksutmu? bukan seperti yang kau fikirkan," ucap cucu wanita kakek itu dengan sedikit amarah meluap dari dirinya.

"Ehe, sebelum itu, aku ingin memperkenalkan diriku, namaku Arif Raizhen, biasa dipanggil Raizhen. Aku adalah keturunan iblis sama seperti kalian." Raizhen memperkenalkan dirinya dan menyingsingkan tangan/lengan bajunya untuk menunjukkan tangan kirinya yang berwarna merah semu.

"Apakah itu benar, apakah kamu benar-benar keturunan iblis?" Kakek yang sempat terdiam akhirnya bicara.

"Apakah kamu tak percaya padaku?" tanya Raizhen dengan Aura menyeramkan tiba-tiba keluar dari tubuhnya. Raizhen tak melakukan apa-apa, namun ia menyadari aura yang keluar dari tubuhnya.

"Hmm, ini pasti ulah Demon" Raizhen bergumam dalam hati sambil cemberut. Aura yang keluar dari tubuhnya benar-benar terasa mencekam dan menakutkan.

"Hey, aku tahu apa yang kau pikirkan," sahut demon dalam pikiran Raizhen.

"Kyaaahhh.. " Raizhen terkejut dalam hatinya. Raizhen melihat ke semua orang terutama si kakek dan baru menyadari, bahwa semua orang yang di dalam ruangan itu berkeringat dingin karena aura yang di pancarkan si Demon.

"Demon, aura darimu menakuti mereka," ucap Raizhen buru-buru pada demon, dan dengan sekejap mata, aura demon langsung menghilang entah kemana.

Si Kakek tiba-tiba berdiri lalu menunduk dan diikuti oleh cucunya dan dengan serempak mengucapkan "Kami akan mengikutimu hingga akhir nanti, Tuan."

Raizhen seketika kaget dan berkata. "Ahh, tak perlu begitu juga, jangan terlalu formal."

Lihat selengkapnya