Tanpa banyak bicara Raizhen segera mencobanya dan alhasil ...
Buku seni beladiri tersebut menghilang entah kemana, Raizhen dan Silvia pun kaget dibuatnya. Raizhen mencoba untuk mengembalikan buku tersebut ke tangannya dan alhasil itu benar-benar ada di tangannya.
"Ini hebat sekali Demon." Raizhen bersukacita dan secara sponton bicara dengan Demon dalam pikirannya.
"Wah, itu sangat ajaib Raizhen, jadi sekarang aku akan menitipkan barangku kepadamu, hehe," ujar Silvia cengengesan, Raizhen pun tak mempernasalahkannya dan menyetujuinya begitu saja.
"Hehe, tunggu sebentar, aku hanya membawa 3 pakaian pokokku," ungkap Silvia.
Tak lama kemudian, Raizhen, Kakek Baal, Arnold dan Silvia sudah berkumpul di ruang keluarga. Kakek Baal pertama kali memulai pembicaraan dengan Raizhen dan Silvia. "Kalian, hati-hatilah di luar sana. Jika tujuan kalian pergi dari kota ini, kalian masih harus sangat menjaga identitas kalian."
"Baik kek." Silvia menjawab dan mengangguk.
"Niatku, aku akan pergi ke kota Holton. Disana adalah kota asalku, aku kesana berniat untuk mengungkap dibalik kematian orang tuaku," ungkal Raizhen dengan amarah yang terukir dalam ekspresi wajahnya. Kakek Baal, Silvia dan Arnold sedikit terkejut dengan pernyataan Raizhen.
Kota yang ditempati Raizhen sekarang adalah di kota Showa, sedangkan kota Holton berbatasan langsung dengan kota Showa. Seperti surabaya dan sidoarjo.
"Berhati-hatilah, kamu membawa adek kecilku, jangan lupakan itu," ujar Arnold dengan senyum khawatir memikirkan adiknya.
Raizhen mengangguk dan menjawab. "Itu adalah tanggung jawabku, kemampuan Silvia dalam bertahan juga pasti lebih baik daripada sebulan yang lalu."
"Iya kak, meski aku belum bisa melatih seni beladiri, jangan lupakan kemampuan yang diturankan ayah ibuku kepadaku kak," ujar Silvia. Bagaimanapun, ayah dari Silvia adalah seorang manusia rainkarnasi malaikat yang pastinya memiliki kemampuan pada dirinya. Sedangkan ibunya Silvia adalah seorang iblis murni yang tak diragukan lagi mengenai kemampuannya.
Arnold hanya tersenyum mendengar jawaban dari Adik kesayangannya. Kakek Arnold pun sama dan berkata kepada Silvia. "Kamu harus selalu waspada dan jangan ceroboh."
"Baik kek, sebulan ini aku sudah melatih kesabaranku dan aku pasti akan selalu mengikuti instruksi Raizhen," ucap Silvia percaya diri.
"Hei pecundang, aku merasakan banyak aura setan berkeliaran di sekitar area kita. Tak salah lagi, ini pasti perbuatan sekte besar. Aku yakin, mereka mengincar kepalamu." Suara Demon terngiang-ngiang dalam pikiran Raizhen. Raizhen seketika panas dingin dibuatnya, dia sedikit mengerti mengenai 7 sekte besar aliran hitam dan 7 sekte besar aliran putih dari Demon. Raizhen juga mengerti jika banyak aura setan berkeliaran di areanya berada, maka mereka adalah sekte besar aliran hitam yang pastinya mengincar kepalanya.
"Kamu tenang saja saat ini, mereka takkan berani masuk ke mansion yang kita tempati. Mereka pasti hanya mencari info mengenai keberadaanmu," imbuh Raizhen yang membuat Raizhen sedikit tenang.