Raizhen dan Silvia terbangun, angin sore disertai hujan membuat udara makin dingin.
Mereka berdua di ruang santai dengan memakai selimut untuk menutupi diri dari dingin. "Mengapa menjadi sangat dingin suhunya, meski hujan, ini baru pertama kalinya sedingin ini," ungkap Raizhen yang menggigil.
"Iya, aku akan kembali ke kamar lagi saja, aku tak kuat menahannya. Kalau kamu mau, kita bisa berpelukan di kamarku. Hehe," rayu Silvia. Dia memanfaatkan situasi dan mencoba merayu Raizhen. Selain itu, Silvia memiliki kemampuan pesona yang dapat menyihir orang untuk mengikuti perintahnya atau rayuannya.
"Kamu duluan, aku akan disini dahulu," ucap Raizhen tak menolak, namun juga tak langsung ia terima. Raizhen juga seorang laki-laku lurus, bagaimana ia bisa menolak kecantikan Silvia?
Silvia mendengus dan berkata sambil cemberut. "Baiklah, aku ke kamar dulu," ia segera ke kamarnya, lalu ia terlentang di kasurnya serta menutupi dirinya dengan selimut.
"Ini cukup hangat, jika saja Raizhen memelukku, mungkin itu lebih hangat," gumam Silvia memikirkan Raizhen.
Di ruang santai, Raizhen memasang wajah tak sedap saat Demon memberitahunya sesuatu. "Ini bukanlah hawa dingin biasa, ini adalah kemampuan seseorang dalam pencarian dengan menggunakan hawa dingin yang disertai dengan aura iblis. Selain itu fokuah pada darah dan aura iblismu, itu dapat menahan hawa dingin yang kau rasakan."
Raizhen sangat mengetahui maksut dari Demon, karena ada kemungkinan besar bahwa ia yang diincar oleh orang yang menggunakan kemampuan pencarian tersebut.
Raizhen dengan cepat menenangkan hatinya yang sempat kaget dan mengaliri dirinya dengan aura iblisnua sendiri, perlahan namun pasti, tubuh Raizhen perlahan hangat.
Raizhen yang sudah merasa lebih baik segera bertanya pada Demon. "Jika kita bertarung dengan si pengguna kemampuan tersebut, apakah aku bisa mengalahkannya? Selain itu, ini lagi sore hari, kenapa ia sangat berani menggunakan kemampuanya?"
Anggota sekte sangat tersembunyi, anehnya mereka berani menggunakan kemampuannya pada sore hari. Itu sangat mengherankan Raizhen.
"Aku tak tahu, namun jika ia mengincarmu, kamu pasti takkan bisa lolos dari kemampuan ini, satu satunya harapan adalah kamu bertarung melawannya. Dan apakah kau anggap sekarang sore hari? Langit gelap matahari tak bersinar, sekarang lebih pantas dipanggil malam hari," jawab Demon. Si pengguna kemampuan pencarian memanfaatkan situasi dan kondisi dengan baik. Ia juga mengaliri angin dengan aura iblisnya dengan sangat terampil dan jika tak ada Demon, Raizhen takkan pernah tahu.
"Omong-omong, aku rasa orang yang mempunyai kekuatan seperti ini seharusnya adalah anggota sekte di tingkat berlian. Jika kamu yang dicari olehnya, Tapi mengapa?" ungkap Demon dengan pertanyaan di akhirnya. Anggota sekte yang di tingkat berlian adalah tingkatan kedua yang paling kuat sebelum tingkatan suci, bahkan anggota sekte yang sudah di tingkat berlian yang takkan mencapai sampai ratusan di setiap sektenya. Apalagi anggota tingkatan suci yang pasti tak sampai puluhan di setiap sektenya. Namun, kenapa tingkatan berlian harus bersusah payah mencari Raizhen yang bahkan belum menyinggung sekte secara langsung?!
Kekuatan anggota sekte di tingkat berlian saja sudah mempunyai kekuatan yang cukup untuk memanipulasi angin seperti yang dilakukan seseorang dengan kemampuan pencariannya itu. Sedangkan tingkatan suci bahkan kekuatannya sudah dapat mengguncang dunia. Sayangnya mereka jarang keluar ke dunia, mereka lebih memilih bermeditasi di tempat yang tersembunyi.
"Entah," jawab Raizhen singkat sambil mengangkat bahu dan menggelengkan kepalanya.