"Hei idiot, jika jaraknya sangat jauh, aku takkan bisa menggunakan pengamatanku yang masih di dalam tahap minimalnya," kata Demon jujur. Tubuhnya masih dalam tahap dimana ia harus menstabilkan dengan tubuh Raizhen. Selain itu, Demon hanya berada di dalam tubuh Raizhen, meski ia sudah menstabilkan tubuhnya, ia takkan bisa menggunakan kemampuannya seperti saat ia berjaya di masa lalunya. Ia hanya bisa berharap kepada Raizhen agar bisa berjalan sesuai apa yang ia perkirakan.
"Hehe, iya iya, aku akan masuk sekarang," ujar Raizhen yang perlahan masuk bangunan tersebut.
Raizhen terus melangkah masuk ke dalam bangunan, semakin ia masuk, semakin gelap dan sangat dingin suasananya. Untungnya, Raizhen masih dapat semu-semu melihat dengan jelas meski dalam gelap gulita.
"Ternyata bangunan ini begitu terbengkalai di dalamnya," gerutu Raizhen yang melihat isi bangunan.
Tak lama kemudian, Raizhen melihat 1 wanita dan 1 gadis kecil. Wanita tersebut terlihat seumuran dengan Raizhen, wanita tersebut yang menggunakan kemampuan pencarian untuk memanipulasi angin dengan aura iblisnya. Sedangkan gadis kecil seperti gadis yang baru menginjak umur 11/12 tahunan. Gadis kecil tersebut sedang berdiri diam dan melihat Raizhen. Sedangkan si wanita tersebut menutup matanya, berdiri sambil menangkupkan kedua tanganya seperti lagi berdoa dan fokus dengan penggunaan kemampuannya.
Raizhen berhenti sejenak dan mengamati kedua orang tersebut.
"Ternyata perkiraanku salah." Raizhen dikagetkan oleh pernyataan dari Demon dan balik bertanya. "Apa yang salah?"
"Mereka bukanlah dari anggota sekte anggota apapun," jawab Demon.
"Lalu? Jika mereka bukanlah anggota sekte, maka?" tanya Raizhen yang seakan-akan mendesak Demon untuk buka mulut.
Demon menghela nafas panjang dan menjelaskan. "Mereka adalah kelompok revolusioner yang memiliki ambisi untuk menguasai dunia dan menulis ulang sejarah dunia ini. Mereka sangat berbeda dengan sekte aliran hitam maupun aliran putih, karena kelompok mereka terdiri dari para penyembah malaikat maupun iblis."
"Selain itu, mereka lebih berani menampakkan diri ketimbang anggota sekte yang lebih memilih menyembunyikan diri dan bermeditasi," imbuh Demon. Kelompok Revolusioner lebih aktif di dunia nyata, meski para sekte besar tak sering menampakkan dirinya, mereka masih akan keluar dari persembunyianya jika itu diperlukan, seperti saat lalu dimana sekte besar yang tak lain adalah ayahnya Mark mencari Raizhen untuk membalaskan dendam anaknya.
Raizhen yang hendak membalas penjelasan dari Demon, sayangnya ia tak sempat menjawab karena terganggu oleh suara yang datang dari depannya. "Siapa kamu?" tanya si gadis kecil yang menatap luruh ke arah Raizhen.
"Bagaimana bisa ia masuk ke area ini? Apa dia bisa merasakan aura iblis dari saudaraku yang berbaur dengan angin? Tidak mungkin, bahkan para anggota sekte tingkat berlian takkan bisa merasakan aura iblis. Apa mungkin dia ada di tingkat suci?" pikir gados kecil tersebut.
Raizhen balik bertanya ke gadis kecil tersebut. "Siapa kamu?"
"Demon, apa tingkat kekuatan anak itu?" tanya Raizhen pada demon.
"Aku kurang mengerti, karena mereka tak memiliki tanda pengenal tingkatan. jika anggota sekte yang di tingkat dari paling rendah sampai ke tingkat suci, mereka pasti memiliki tanda pengenal tingkatan di telapak tanganya, namun kelompok revolusioner tak memiliki tanda pengenal tingkatan sama sekali," balas Demon.
Tanda pengenal tingkatan adalah sebuah tanda untuk mengetahui tingkatan yang sudah di capai oleh individu tersebut. Di sekte besar, misalnya salah satu anggota sekte ada yang mencapai tingkat emas, ia akan diberi tanda di telapak tangannya, sebuah tanda yang berwarna mewakili tingkatanya.
Tingkat dasar diwakili dengan warna coklat, tingkat perunggu, perak, dan emas, diwakili dengan warna yang sesuai tingkatanya. Sedangkan tingkat berlian diwakili dengan warna biru laut. Lalu di tingkat Suci diwakili dengan warna merah darah atau putih tulang.
"Mungkin si gadis kecil disini untuk menjaga si wanita yang melakukan kemampuan pencarian," tambah Demon.
"Jadi, dengan kata lain, ia pasti tak lebih lemah daripada si wanita pengguna kemampuan pencarian ini," ungkap Raizhen pada Demon lewat pikiranya.