Beberapa menit kemudian. "Seperti yang kau duga, sekarang ada 3 orang yang mengikutimu. Dari luapan aura iblisnya, mereka adalah orang yang sama yang berkeliaran mencarimu saat di mansion keluarga Raymond," ungkap Demon.
"Haha, setelah mereka tak menemukanku di kota Showa, mereka pasti akan mencariku ke kota besar ini. Ke kota Holton, kota dimana para penjahat berkumpul dari berbagai kota," ungkap Raizhen dengan senyum liciknya. Kota Holton yang terkenal sebagai kota besar metropolitan adalah sebuah kota dengan kasus kejahatan yang tinggi daripada kota lainnya.
"Mereka yang mengejarku di tingkat apa Demon?" tanya Raizhen.
"Hanya di tingkat perak, haha, ternyata ada 4 orang lagi yang mengejarmu. Salah satunya ada yang di tingkat emas. Haha, apa kamu bisa melawan mereka semua?" ejek Demon. Total 7 orang telah mengejar Raizhen, mereka semua memakai jubah hitam dengan tanda bintang bertanduk di bagian belakang jubahnya. Mereka berlari lincah di atap-atap perumahan, ada juga yang berlari di jalan raya berbaur dengan malam. Manusia biasa takkan bisa melihat mereka akibat penyamarannya dan kecepatan larinya.
"Tenang saja, jika aku tak bisa mengalahkannya, aku akan memanggil Zagred." Raizhen menancap gasnya dan berkendara sangat cepat. Anehnya tempat yang di tuju adalah tempat yang ia kunjungi tadi, bangunan kosong yang digunakan oleh wanita si pengguna kemampuan pencarian yang dia temui tadi.
Sesampainya disana, Raizhen segera masuk ke bangunan tersebut. Ia memunculkan pistol yang ia dapat dari polisi sebulan yang lalu. Berkat kemampuan penyimpanan Raizhen, dia menjadi lebih leluasa.
"Apa kau berniat untuk melawannya dengan pistol api?" tanya Demon yang sedikit tak percaya.
"Iya, mereka masihlah seorang manusia yang pastinya tak kebal dengan peluru," jawab Raizhen datar.
"Kamu terlalu meremehkan mereka," gumam Demon kesal dalam hatinya.
Tak lama kemudian, salah satu pengejar Raizhen telah masuk ke bangunan tersebut. Raizhen yang melihatnya seketika langsung mengarahkan pistol ke arahnya dan menembaknya. 'Daar Daar Daarr' 3 tembakan ia layangkan ke arahnya.
Raizhen tersentak kaget karena melihat hasilnya, sosok tersebut tak menghindari tembakannya, bahkan peluru yang ditembakkan Raizhen tak dapat menembus jubah yang di pakainya.
"Haha, mereka memakai jubah khusus untuk menahan peluru api, sekarang semua orang yang mengejarmu akan berkumpul disini," jelas Demon. Jubah yang dipakai oleh sekte besar adalah sebuah jubah khusus yang memiliki kemampuan untuk menahan senjata tembakan.
Raizhen mendecakkan lidahnya. "Jadi aku hanya bisa menggunakan senjata dari kemampuan proyeksiku untuk melawannya?"
"Hanya itu salah satu caranya, kamu bahkan belum belajar seni beladiri. Haha," ejek Demon.
Hanya beberapa saat kemudian, semua orang sudah memasuki bangunan kecuali satu orang yang lain adalah ayahnha Mark yang telah berada di tingkat emas.