Live keesokan harinya tidak seramai di hari pertama. Mungkin beberapa sudah bosan karena tidak menemukan skandal besar yang bisa didapat dari live, jadi sebagiannya tidak menonton hari ini. Meski begitu, angka livenya masih berada di ratusan ribu penonton. Mungkin karena ini weekend jadi banyak yang nonton.
Elara sendiri sebenarnya tidak meributkan tentang seberapa banyak penontonnya. Kamera mengelilingi tapi karena rapalan berulang ‘bersikap natural seperti biasa’ ia jadi tidak segugup sebelumnya. bahkan bisa dibilang dia merasa bahwa tidak ada siaran langsung yang meliputnya hari ini.
Dia masih melakukan keseharian seperti biasa, membangunkan Ara, memandikannya, dan membantunya bersiap ke sekolah. Ia juga memasak beberapa hidangan untuk sarapan anaknya sebelum mengantarkan gadis kecil itu sampai gerbang sekolah.
Jam Ara sekolah adalah jam paling lega selama seharian ini. Karena Elara tidak perlu berinteraksi untuk mengimbangi keaktifan anak itu.
Ia masih heran kenapa anak kecil punya energi yang sangat besar.
Karena itu, dalam kurun waktu tiga jam ke depan, dia hanya nampak duduk malas di sofa sambil memainkan handphone. Bahkan staff yang merekam di sekitaran bingung untuk mengambil gambaran dari sisi mana sebab selama itu pasti akan membuat penonton live kebosanan.
Komentar live juga mulai berdatangan dengan penuh pertanyaan.
[Aku kira internetku habis karena tidak ada yang berubah dari gambaran live]
[aku juga berpikir begitu andaikan tidak menangkap jari jemari Aeri masih menscroll layar handphone]
[aaahhh, kenapa aku merasa dunia orang kaya tercemin dari dia. Hanya duduk bermalas-malasan]
[seharusnya dia tidak begitu malas kan, selama live berlangsung aku tidak memperhatikan adanya pembantu yang membantunya membersihkan rumah]
[mungkin tadi pagi sebelum live mulai]
[ini sudah lewat sejam dia beraktivitas seperti itu, apa tidak ada hal mengasikkan lainnya]
[aku bosan, kabari aku jika ada perubahan]
[aku bosan, kabari aku jika ada perubahan] +2
[aku bosan, kabari aku jika ada perubahan] + 27
[tuan staff, cobalah mendekat ke arah Aeri. Aku penasaran apa yang sedang dia tonton]
Sedangkan semua sedang ramai, Elara hanya fokus pada handphonenya. Ia mengenakan earphone tanpa kabel di satu sisi telinga, mendengarkan podcast ibu-ibu muda yang berbagi tips n trick dalam merawat anak. ia juga bahkan membaca beberapa buku elektronik dari berbagai versi.
Mau bagaimanapun dia ingin membuat anaknya tumbuh baik.
Saat itu, staff yang juga mulai bosan dan membaca saran dari penggemar, mereka mulai memperbesar penangkapan gambar. Jaraknya masih belum cukup untuk menampilkan secara jelas karena mereka juga takut untuk menimbulkan masalah. Tapi gambaran di layar handphonenya sudah mulai menampilkan beberapa gambaran samar.
Namun itu tak sampai lama karena Elara sudah mematikan handphonenya. Berdiri dari sofa dan melakukan sedikit peregangan.
Ia kemudian berbalik untuk berbicara pada para staff.