Janji papanya untuk membawa Ara ke taman hiburan benar-benar terwujud. Dia mengambil cuti satu hari khusus di awal senin ini. Mendatangi wahana hiburan yang ternyata sepi pengunjung.
Elara melihat antusiasme ayahnya meluap seperti panci yang terlalu lama di atas kompor, gerakannya hebat saat ia membentangkan peta Disneyland yang berwarna-warni di atas meja dapur. Ia menunjuk berbagai atraksi, matanya berbinar dengan kegembiraan kekanak-kanakan yang tampak asing namun menawan bagi Elara.
"Pertama, kita akan pergi ke Space Mountain," katanya sambil mengetuk kertas itu dengan sangat keras hingga hampir robek. "Lalu, Pirates of the Caribbean, dan tentu saja, Ara tidak boleh melewatkan kesempatan bertemu Cinderella."
Elara muda, bertengger di bangku dengan kaki terayun-ayun, bertepuk tangan, tawanya menjadi melodi yang memenuhi ruangan dengan kepolosannya. "Cinderella!" pekiknya, kegembiraannya menular.
Elara tak kuasa menahan senyum, merasakan kehangatan merayapi sudut-sudut hatinya yang biasanya tertutup. Ayahnya menatap matanya dan mengedipkan mata—gestur kecil penuh harap. Ia mengangguk, mengakui usaha yang dilakukan ayahnya.
"Kedengarannya seperti sebuah rencana," kata Elara, kata-katanya terdengar lebih menggembirakan daripada yang ia duga. Seolah-olah agenda hari ini memiliki potensi untuk menulis ulang masa lalu, untuk mewarnai area abu-abu hubungan mereka dengan warna-warna cerah masa kini.
"Mari kita menghabiskan hari ini dengan keluarga," kata ayahnya sambil mengulurkan tangan untuk mengacak-acak rambut Ara, tindakan lembut yang seolah menyatukan kembali beberapa bagian yang sudah usang dari keluarga mereka.
Wahana hiburan sepi pengunjung hari ini. Awalnya ia berpikir bahwa itu mungkin sebab hari ini bukan weekend, namun ketika melihat satu keluarga lain yang sudah berada di dalam sana, Elara bisa menarik satu kesimpulan.
Mereka akan bermain bersama keluarga bibi Vera dan tuan Jang pasti menyewa satu tempat ini dengan uang dan koneksinya.
Itu menguntungkan untuk Elara sebab dia tidak pernah merasakan berlibur di tempat yang eksklusif terbuka hanya untuk dirinya. Dia cukup senang. Ara pun sangat senang setelah mendapat Kian sebagai lawan bermain.
Tapi mungkin itu tidak berlaku bagi staff produser “Lift Unfiltered”. Live yang sudah dimulai sejak tadi pagi jadi mengikuti mereka ke taman hiburan ini dengan mobil lain. dan sekarang, saat penanayangan kembali dibuka setelah jeda perjalanan, mereka cukup panik.
Figur tuan Jang dan satu keluarganya sempat tersorot kamera meski kemudian dialihkan oleh sang kameramen dengan cepat. Namun itu tak menutup kemungkinan ada beberapa netizen yang sudah mengambil tangkapan layar dan berita tentang keluarga itu langsung menuai kehebohan di kolom komentar. Yang tentu saja menjadi pencarian terpanas di medsos hanya dalam beberapa menit.
Staff panik, karena tuan Jang bukanlah orang biasa. Mereka berani-berani saja jika itu bahkan adalah artis paling populer dengan penggemar sedunia, tapi untuk tuan Jang, tidak berani ambil resiko.
Dari berita yang beredar, keluarga itu sangat low profile tentang istri dan anaknya. Tidak ada foto yang diketahui oleh internet sampai sekarang yang membuktikan bahwa tuan Jang ingin melindungi keluarganya.
Lalu, karena kesalahan tim produksi “Lift Unfiltered” kerahasiaan itu sekarang sudah menyebar dan menjadi perbincangan banyak orang. Mereka cukup takut untuk menanggung resikonya.
[bukankah itu Mr. Jang]
[AAAAAA ADA ISTRI DAN ANAKNYA DI SANA]
[AKU MENDAPAT TANGKAPAN LAYAR AKU MENDAPAT TANGKAPAN LAYAR]
[TANGKAPAN LAYAR TERSEDIA DI AKUN MEDIA SOSIALKU @UPTOME]
[sekilas aku melihat istri Mr. Jang sangat cantik dan anggun]
[Itu benar-benar kecantikan yang indah. Banyak tangkapan layar yang sudah tersebar luas di media sosial. Anak lelaki Mr. Jang juga sangat tampan]
[AAAAAAA IYAA ITU SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT TAMPAN]
[AKU INGIN MENJADI MENANTU Mr. Jang]
[Tolong terima aku menjadi menantumu, Mr, Jang]