Beda

Rolly Roudell
Chapter #5

Emak Menyembunyikan Sesuatu

Pukul 22.45 WIB.

Suara hujan terdengar di luar sana, aku menyibak tirai jendela kamar. Gelap. Entah mengapa hujan tengah malam selalu membangunkan kenangan bagi pendengarnya. Meski sebenarnya sedari tadi aku sudah bermain-main dengan kenangan. Aku menurunkan suhu pendingin ruangan, melirikmu yang masih nyaman tidur dengan posisi menghadap kanan. kalau-kalau kau kedinginan. Aku duduk di sofa sudut kamar kita, mendengar suara hujan. Seolah berpulang ke masa lalu, di suatu malam ketika Andini sakit dan tampak sangat lesu.

***

Suara petir bersahutan memperburuk wajah malam yang basah oleh derasnya hujan. Terdengar begitu riuh saat bersentuhan dengan seng atap rumah kami, di beberapa titik jatuh tetesan air merambat dari celah-celah yang bocor. Emak membangunkanku, berkata bahwa Andini sakit. Badannya sangat panas, ia menggigil, merintih kesakitan. “Sepertinya demam, Mak,” aku risau. Emak sudah mengompresnya dengan handuk basah, membalut tubuhnya dengan sarung tilam berlapis-lapis. Aksara terbangun, dia ikut mendekat, duduk di samping Andini.

Aku protes ketika Emak memintaku menjaga Andini sementara dia akan pergi menemui Pak Tio, mantri yang tinggal di belakang puskesmas kampung.

“Mak, biar Daru saja yang menemuinya. Ini sudah lewat tengah malam.”

Lihat selengkapnya