Kaila yang tengah menatap layar komputer, memijat pangkal hidungnya pelan. Hari pertama magang yang melelahkan. Dilihatnya jam di dekat meja magangnya sebentar dan ternyata jam sudah menunjukan pukul setengah lima. Sebentar lagi jam kerjanya sebagai anak magang untuk hari ini akan berakhir.
"Hei, apa kamu sudah selesai mengetik proposalnya?" Tanya seorang staff perempuan pada Kaila.
"Sudah bu. Sudah saya save di flashdisk ibu. Sebentar bu."
Kaila pun langsung mencabut sebuah flashdisk dari CPU dan memberikannya pada staff perempuan itu. "Ini bu. Bisa ibu crosechek terlebih dulu."
"Tidak perlu, saya percaya dengan kinerja kamu. Kalau begitu kamu boleh pulang sekarang."
Dengan semangat Kaila membereskan perlengkapannya. "Baik bu. Terimakasih untuk pekerjaan hari ini. Saya sebagai anak magang merasa sangat di perlukan, bu."
"Jangan berlebihan kamu. Kalau begitu sampai bertemu besok ya, hati-hati di jalan."
"Siap bu, saya pamit dulu. Permisi."
Setelah berpamitan, Kaila segera berjalan menuju lift. Dirinya sudah tidak sabar untuk segera merebahkan diri diatas kasur kos-kosan nya.
******
Suara dentuman musik yang sangat keras menyambut kedatangan Kaila yang baru saja datang memasuki bangunan tersebut dengan berbalutkan sweater berwarna merah muda bergambar mickey mouse.
Dengan langkah malas, Kaila terus melangkah kan kakinya masuk kedalam dan tidak menghiraukan cemo'ohan maupun ledekan dari orang-orang yang di lewatinya.
Bruk..
"Owh, maaf sweety kami nggak sengaja. Seharusnya kamu berada di rumah sambil meminum susu strawberry dan bukannya berada disini. Hahaha."
Kaila yang tubuhnya sengaja di tabrak oleh segerombolan wanita berpakaian kurang bahan hanya mendengus dan merutuk dalam hati mengapa dirinya mau saja disuruh datang ketempat nista seperti ini.
Mata bulatnya berusaha untuk fokus mencari seseorang yang tadi menelepon dirinya dengan alasan keadaan darurat.
Ssh! Darurat apanya! Yang ada, ini memang tempat bermaiannya orang yang menelepon dirinya tadi.
Seulas senyum licik Kaila terulas saat melihat seseorang yang dicarinya sedari tadi tengah bertengkar dengan seorang pria di sudut tempat laknat ini.
Dengan geram, Kaila melangkahkan kakinya cepat kearah sudut saat melihat pria yang bersama orang di carinya akan melakukan hal yang tidak-tidak.
Brukk!
Prang!
"Ups! Sorry, sengaja!" Ucap Kaila saat segelas vodka sudah meluncur mulus diatas kepala si pria hidung belang. Sedangkan orang yang di carinya sedari tadi mengulaskan senyum lebar kepadanya.
"Thanks, lu nyelametin gue lagi."