Before Metamorphosis

THIRZA EUNIKE SILABAN
Chapter #9

SIAPA YANG SEHARUSNYA BANGGA?


Selamat tinggal kesuksesan. Mungkin itu yang menimpaku saat melihat namaku yang terjun bebas ke bawah di pengumuman untuk tes terakhir yang kuikuti. Namaku berada di urutan ke-5.126, sedangkan yang diterima untuk tes berikutnya hanyalah 2000 saja. Bahkan jika mereka ingin mengambil dua kali lipat nya pun, aku belum bisa menjadi bagian dari sekolah kedinasan itu. Semenyedihkan itu kah diriku? Tapi sebagian dari diriku masih merasa puas, karena setidaknya aku tidak perlu masuk ke sekolah yang tidak kuinginkan. Tapi mungkin, pandangan sosial terkadang lebih menyeramkan dibandingkan mengorbankan mimpi diri sendiri.

‘’Pa, aku belum bisa lolos..’’

‘’Ya udah gak apa-apa semua pasti udah ada jalannya...’’

Tapi wajah papa tidak menunjukkan dirinya baik-baik saja. Aku kini merasa lebih bersalah. Aku belum bisa menjadi anak pertama yang membuatnya bangga dan berhasil. Apa sejak awal papa memang tidak pernah bangga denganku? Mungkin iya. Aku bahkan menyadarinya saat aku masih duduk di bangku kelas 9 SMP. Saat itu adalah waktu dimana aku akan mendaftar tes ke salah satu SMA unggulan. SMA DEL, dan sekolah yang selalu kubawa dalam doa dan mimpiku. Dibandingkan dengan persiapan tes UTBK ataupun STAN, perjuangan belajar yang kulakukan untuk SMA DEL lebih dari itu. Sebegitunya aku ingin masuk kesana. Mungkin, jika diingat-ingat itu adalah impian pertama yang pernah kubuat. Menjadi juara, atau mengikuti olimpiade, bukanlah impianku. Itu hanya target yang kubuat saja. Tapi kali itu, Del adalah keharusan dan impian terbesarku.

Di hari yang begitu cerah, ditemani dengan pemandangan Danau Toba di Kota Balige, papa dan mama mengantarku untuk tes SMA Del. Kami bahkan berangkat dari jam 05.00 WIB saat matahari belum menunjukkan sinarnya, tapi itu cukup terbayar dengan pemandangan danau toba yang bisa kami lihat di terangnya matahari pagi sesampai di Balige.

Lihat selengkapnya