Ami berjalan ke arah meja belajarnya, sambil sesekali mengusap kepala yang masih berair dengan handuk. Baru saja ia hendak duduk, ia merasakan sakit di pinggangnya.
Oh, iya lupa, ia memiliki memar di bagian pinggangnya, bukan? Teringat sesuatu, Ami langsung meraih tas sekolahnya lalu mengambil sesuatu dari dalam tas tersebut.
Ami mengambil salep memar pemberian Rifa sambil sesekali tersenyum memandangi salep itu.
"Kok bisa, ya cowok gila itu khawatir sama gue? Aneh banget!" ucapnya lebih tertuju untuk diri sendiri sambil kembali tersenyum dan memandangi salep itu yang ada di genggamannya.
"Cowok gila, siapa?"
Ami sedikit tersentak lalu menoleh ke arah sumber suara. Rupanya Helena tadi mendengarkan Ami yang berbicara pada diri sendiri itu.
Ami langsung menggeleng. "Nggak, bukan siapa-siapa."
Baru saja Ami membuka tutup salepnya, ia melihat kalau ponsel-nya berdenting. Ia lalu meraih ponsel yang berada di depannya dan langsung melihat sebuah pesan yang baru saja masuk.
Ia membuka pesan tersebut yang ternyata dari Rifa. Dapat terlihat Ami menyunggingkan senyum tipis setelah mengetahui siapa yang mengiriminya pesan itu.

[Rifa]
P
P
P
Woy lo di mana?
Bales ke!
Diem diem bae!

"Ih, gak sabaran banget sih!" gerutu Ami, namun senyumnya masih tak luput terukir dari bibir mungilnya.

[Ami]
Spam woy spam!
Gue di kamar asrama lah!
Kenapa nyari gue, kangen yaaa?
[Rifa]
Jihh, gue kangen lo? Kagak!!
Kalo ngomong disaring dulu napa!
[Ami]
Jih, balesnya cepet!
nungguin chat dari gue, ya? Haha...
[Rifa]
Sekarang gue bales cepet ngomel,
Entar kalo gue bales lama ngedumel
Bocah ngapa, ya?
[Ami]
Haha...
Ya udah to the point,
Lo mau apa?
[Rifa]
Memar di pinggang lo gimana?
Udah baikan?
Salep yang gue kasih udah lo pake?

Ami tersenyum setelah Rifa menanyakan tentang keadaannya. Dia khawatir gitu sama gue? Ah, masa seorang Rifa bisa khawatir sama gue.

[Ami]
Belum gue pake
[Rifa]
Lo tuh, ya disuruh pake malah nggak pake,
Gak ngehargain pemberian gue lo!
Sini balikin salepnya!

"Dih, kirain bakalan khawatirin keadaan gue gara-gara gak nurut pake salep pemberian dia," gerutu Ami.

[Ami]
Udah dikasihin ke gue juga malah diminta lagi
Gak ikhlas lo, ya?