Blurb
Tujuh tahun bukan waktu yang sebentar untuk menunggu, tetapi Rania melakukannya. Dia percaya bahwa Pandawa-nya yang mati akan kembali padanya.
Seiring dengan dukanya, kemelut yang bagai benang kusut sudah menjadi kawan akrab untuknya. Termasuk kebangkrutan perusahaan. Hubungan percintaan yang rumit dengan sahabatnya—Bayu—yang seumur hidup tak pernah menyerah mengejar cintanya. Teror mawar berdarah yang mengincar nyawanya. Rahasia kelam negara. Hingga dia terseret dalam arus pemilu berdarah yang melibatkan kakaknya, sang calon presiden. Dan terakhir, kematian.
Jika Pandawa adalah bahagianya, mampukah Rania menaklukkan kematian? Akankah semua pengorbanan berujung dengan kebahagiaan? Ataukah, kisah hidupnya harus berakhir di usia dua puluh lima tahun tanpa pernah mengecap kebahagiaan....