Behind The Mask

Retchaan
Chapter #19

BTM ~ 19

---

Genta kembali, tapi bukan ke apartemen yang ia tinggali bersama Eille melainkan ke tempat lain yang tidak seorang pun tahu. Sebuah unit penthouse mewah di sudut kota, tempat ia pernah bersembunyi saat hidupnya runtuh bertahun lalu. Tidak ada pelayan, tidak ada kehangatan yang berbicara hanya sepi, dingin, dan kenangan yang menggantung di udara.

Ia membuka pintu, lalu membiarkan tubuh tenggelam dalam empuknya busa dengan napas berat. Dada Genta terasa sesak, seperti ada sesuatu yang tertahan di antara fakta dan amarah.

Keheningan itu hanya bertahan sebentar, sebelum ponselnya bergetar di saku. Sebuah pesan dari Dipta masuk, berisi rekaman CCTV tambahan—sudut pandang yang sebelumnya tidak pernah mereka dapatkan.

Jari Genta langsung membuka video itu. Dan benar saja. Sosok pria yang tertangkap sebelumnya ternyata tidak sendiri. Dari bayangan samar di ujung rekaman, terlihat siluet lain—berdiri di balik tiang, nyaris tersembunyi dari jangkauan kamera.

Lebih mengejutkan, gerakannya menunjukkan sesuatu yang mengganggu, pria itu tahu persis di mana kamera berada. Ia menghindar dengan lihai, seolah ini bukan kecelakaan spontan… melainkan skenario yang sudah dirancang.

Mata Genta menyipit. Rahangnya mengeras.

Tanpa menunggu lama, ia membuka pesan baru dan mengetik cepat pada seseorang—kontak yang jarang ia sentuh.

“Kita perlu bicara. Besok. Ini penting.”

Tidak butuh waktu lama, balasan datang.

“Temui aku di kantor. Pukul sepuluh.”

Genta menatap layar ponselnya beberapa detik. Lalu meletakkannya di meja. Ia bersandar ke sofa, menatap langit-langit apartemen yang dingin dan sunyi.

Bayangan ibunya, kalung yang hilang, dan pria misterius di rekaman CCTV bercampur di kepalanya seperti kabut yang makin tebal.

Lihat selengkapnya