Behind The Window

Rayi Nanda Siti
Chapter #7

Akhirnya Tertangkap

Rapat pun dimulai. Di rapat tersebut menekankan untuk menjaga keamanan keluarga masing-masing. Ada peraturan baru yang diberlakukan yaitu jam malam. Bagi penghuni komplek Blok D harus sudah ada di rumah sebelum jam 12 malam.

Para selebriti yang tinggal di komplek ini cukup keberatan dengan peraturan baru ini. Warga lain yang bukan selebriti mendesak para selebriti untuk menyetujui peraturan itu. Pada akhirnya mereka pun menyetujui hal itu demi keamanan dan kebaikan bersama.

Di lain tempat. Jessy dan Panji sedang mengumpulkan bukti untuk dilaporkan ke polisi perihal kejadian semalam. Mereka mengecek ke perusahaan listrik apakah pihak mereka melakukan pemadaman. Setelah mendapat informasi dari mereka, ternyata perusahaan listrik tidak melakukan pemadaman malam itu. Itu bisa disimpulkan bahwa mati lampu semalam adalah tindakan di sengaja untuk mengalihkan perhatian.

Tanpa pikir panjang, Jessy dan Panji pergi ke pos satpam. Mereka akan mengecek rekaman kamera pengawas. Walaupun mati lampu, kamera pengawas masih bisa bekerja meski keadaan listrik padam.

“Assalamualaikum! Pagi Pak Jamal,” sapa Jessy dan Panji. “Saya mau izin cek rekaman video kamera pengawas. Pak RT yang meminta saya,” izin Jessy membawa jabatan Papa di komplek ini agar tidak ditolak. “Oh silahkan Mbak Jess!” kata Pak Jamal sambil memberi mereka jalan.

“Pak, semalam siapa yang jaga?” tanya Panji pada Pak Jamal. “Semalam Pak Danu yang jaga,” jawab Pak Jamal.

“Lah, terus semalem kemana dia padahal lagi keadaan urgent?” gumam Jessy. “Panji, lu cek kamera pengawas ya! Gue mau samperin Pak Danu ke rumahnya,” kata Jessy sambil berjalan meninggalkan pos satpam. Kebetulan rumah Pak Danu tidak jauh dari perumahan ini, tepatnya di kampung belakang perumahan ini.

“Iya, hati-hati lu!” teriak Panji. Jessy menyusuri jalan perumahan lalu berjalan di gang sempit dengan berjalan kaki di bahwa matahari pagi. Lumayan, setidaknya ia bisa mendapat Vitamin D. Berjalan kaki menuju rumah Pak Danu membuatnya berkeringat. Sekitar 20 menit berjalan, akhirnya Jessy tiba di rumah Pak Danu.

Jessy tahu rumah Pak Danu, karena waktu itu Papa menyuruhnya mengantarkan hadiah untuk istrinya yang baru saja melahirkan. “Assalamualaikum, Pak Danu!” kata Jessy sambil mengetuk pintu. Tak lama pintu pun terbuka.

“Waalaikumsalam, Eh Mbak Jess!” mata Istrinya Pak Danu melebar ketika melihatnya ada dirumahnya. “Silahkan masuk Mbak!” Istri Pak Danu mempersilahkan Jessy masuk.

Lihat selengkapnya