Behind The Window

Rayi Nanda Siti
Chapter #2

Rooftop

Hari libur kuliah Jeesy tiba, sesuai janjinya pada Bagas, ia akan merapikan rooftop agar nyaman untuk ia dan Bagas bermain. Tipe bangunan di Blok D itu bangunan lantai tiga. Kebetulan rumah Jessy memiliki rooftop di lantai paling atas. Jessy dan keluarganya memanfaatkan lantai paling atas itu untuk sekedar tempat melihat matahari terbit dan matahari tenggelam dan tempat untuk kumpul kami sekeluarga.

Jessy juga membuat sebuah ruangan untuk menyimpan teropong bintang. Teropong bintang itu milik Bagas, hadiah ulang tahun dari Papa untuknya. Semenjak memiliki teropong bintang, Jessy selalu menemaninya melihat bintang tapi semenjak ia sibuk kuliah, ia sudah tidak menemani Bagas melihat bintang. Bagas selalu bilang, “Aku enggak mau liat bintang kalo enggak ada Kak Jess.” Bagas pun sudah lama tidak menggunakan teropong bintang itu.

Kali ini Jessy mendedikasikan hari liburnya untuk Bagas. Sebelum Bagas pulang sekolah, ia sudah terlebih dahulu naik ke rooftop dan merapikan beberapa barang. Di dalam ruangan 3X3 meter itu, selain teropong bintang ada banyak mainan Bagas waktu kecil. Ia belum akan membuangnya sebelum Bagas datang. Ia tidak ingin membuang sembarangan, biar Bagas yang memilah sendiri.

Di komplek Jessy tinggal ini, yang memanfaatkan lantai atas sebagai rooftop hanya rumahnya dan tetangga sebelahnya yang merupakan rumah Tante dan Om Jessy. Di rooftop ini, Jessy bisa melihat dengan jelas lingkungan rumahnya. Ia bisa memperhatikan lingkungan sekitar.

“Kak, lagi beres-beres?” tiba-tiba Bagas sudah sudah ada di belakangku. Aku sangat kaget ketika ia tiba-tiba bicara. “Eh kaget gue! Bisa kali pake salam atau ketuk pintu!” jawab Jessy dengan nada sedikit tinggi.

“Ops, maaf Kak Jess!” jawab Bagas. “Itu mainan-mainan kamu. Kamu pilih pilah sendiri, mana yang mau di buang atau di simpen,” suruh Jessy. “Siap Bos!” jawab Bagas semangat.

“Gas, teropong yang buat pengamatan, yang ada di film-film itu. Apa sih namanya? Kakak lupa,” tanya Jessy bingung.

“Maksudnya Binocular?” jawab Bagas. “Ah iya itu! Di mana itu barang?“ tanya Jessy lagi.

Lihat selengkapnya