Bekas Luka

Papp Tedd
Chapter #7

Tujuh

Sabtu, 17 Desember 2022

 

Ojek online tiba di kedai tepat pukul 07.30. Aku mengamati beberapa orang di sekitar lokasi. Mereka memandangku seakan-akan selebritis yang sedang ditempa gosip. Ririn pun melakukan hal serupa, dia tampak menatapku tanpa berkedip.

 

"Hampir semua orang lihatin aku," bisikku.

 

"Iyalah, Hana. Aku tahu dari Mang Said semalam ada ribut-ribut di sini. Benar itu ... benar si Tryan mukul tuh laki sampe luka?" selidik Ririn.

 

"Bener, dia ngelakuin itu." Aku mengangguk.

 

"Ck ... ada-ada aja. Aku rada risih jadi pusat perhatian gini, Han. Ya, emang bukan aku cuma kamu kerja sama aku. Otomatis orang juga lihat aku." Ririn memijat lembut pelipisnya.

 

Aku meminta maaf karena membuat kegaduhan semalam. Peristiwa itu tak 'kan sampai ke telinga Pak Derry, kecuali ada orang luar yang memberitahu padanya. Aku menyesal, sangat menyesal dengan apa yang terjadi malam itu. Aku pun tak dapat berbuat apa-apa.

 

Rutinitas kujalani seperti biasa sekalipun ada perasaan aneh yang menelusup dalam hatiku. Aku lebih mencemaskan keadaan Naufan saat ini. Bagaimana keadaannya pasca kejadian itu. Aku harap tak ada kesalahpahaman di antara kami.

 

***

 

Siang hari di waktu weekend aku sibuk melayani para pembeli. Aku mencoba fokus pada rutinitas dan tak mau memikirkan apa pun. Ketika kedai sudah cukup lengang, Naufan menyambangiku. Tampak keadaannya jauh lebih baik. Perban pun terlihat putih, mungkin dia baru ke klinik atau menggantinya sendiri.

 

"Mmm ... saya nggak apa-apa kalo ketemu Mba Hana, 'kan?" Pandangannya tampak waspada.

 

"Ohh, nggak, kok," ujarku.

 

"P-pria itu ... apa dia akan datang lagi?" selidik Naufan.

 

"Tenang aja, Mas. Terakhir saya tahu dia ada acara di luar kota," uraiku.

 

"Hmm ... oke. Mba Hana pesan biasa, ya, kayak yang kemarin, tapi bukan kopi item."

 

Pria dengan tutur kata yang lembut itu masih memanggilku dengan sebutan Mba. Padahal, sudah kukatakan untuk menyebut nama saja. Ririn mengutarakan pendapatnya. Dia merasa bahwa Naufan jauh, jauh, dan jauh lebih baik berkali-kali lipat dibanding Tryan.

Lihat selengkapnya