Belenggu Abikara

Vira Dzakiyah Alfansyuri
Chapter #4

Chapter #4 Titik Temu

Ketika mimpi dipertemukan, keajaiban persahabatan pun tercipta dalam aksi perubahan.”

 ***

Nata merasa jantungnya berdebar kencang saat melihat penagih hutang datang mendekati pintu rumahnya. Hutangnya memang belum terlunasi, dan dia khawatir dengan tegasnya penagih hutang itu akan menuntut pembayaran segera.

"Hai, apakah Nata di sini? Saya datang untuk menagih hutang yang belum dibayar."

"Iya, saya Nata. Maafkan saya, saya tahu hutang saya belum lunas. Saat ini saya sedang menghadapi masa-masa sulit."

"Masa sulit atau tidak, hutang harus diselesaikan. Saya butuh uang itu segera."

"Saya berjanji, saya akan menyelesaikan hutang ini. Tapi saya baru mendapatkan pekerjaan baru, dan gajinya masih kecil."

"Tetap saja, hutang tetap harus dibayar sesuai kesepakatan."

"Saya paham, dan saya nggak akan lari dari tanggung jawab. Hanya butuh waktu tambahan, tolong beri saya kesempatan."

"Waktu tambahan? Berapa lama?"

"Satu bulan, saya yakin saya bisa melunasi hutang ini dalam waktu satu bulan."

 "Baiklah, satu bulan terakhir. Jangan mengecewakan!"

"Terima kasih! Saya nggak akan mengecewakan, saya pasti bisa melunasi!"

"Tetapkan janji itu.” Sambil menunjukan jarinya ke wajah nata.

Lihat selengkapnya