"Ketika serangan tiba-tiba menghantam dalam kegelapan, keberanian adalah penerang yang membimbing kita melalui lorong yang tak pasti."
***
Berhari-hari telah berlalu sejak malam tragis yang mengubah segalanya. Nata merasa seperti dia terjebak dalam labirin kegelapan yang semakin dalam. Tidak ada berita tentang Bestari dan Tari, dan setiap langkah pencarian yang diambil Nata dan Randi tidak membawa mereka lebih dekat untuk menemukan kedua sahabat mereka.
Nata duduk sendirian di kamarnya, pandangan matanya kosong ke kejauhan. Hatinya penuh dengan rasa bingung dan putus asa. Semua aksi dan usaha yang telah dilakukan selama ini terasa seperti sia-sia di tengah kebingungan ini.
"Dewa dan Tari, di mana kalian?" gumamnya dalam keheningan yang menyelimuti ruangan.
Randi masuk ke dalam kamar dengan ekspresi yang penuh keprihatinan. Dia bisa merasakan betapa beratnya beban yang Nata pikul.
"Nata, bagaimana perasaanmu?"
"Sama sekali tidak baik, Randi. Aku merasa hampa, tidak tahu harus apa. Aku telah mencoba semaksimal mungkin, tapi tetap saja tidak ada hasil." Ucap Nata dengan suara yang bergetar.
"Kita semua merasa frustrasi, Nata. Tapi kita harus tetap kuat. Bestari dan Tari membutuhkan kita."
"Aku tahu, Randi. Tapi apa yang harus kita lakukan? Kita telah mencari ke setiap sudut, tapi masih belum menemukan mereka."
"Kita tidak boleh menyerah. Mereka adalah teman-teman kita, dan kita harus terus mencari. Kita bisa mencari bantuan dari orang lain, memperluas jaringan pencarian."
Nata mengangguk perlahan, merenungkan kata-kata Randi. Dia menyadari bahwa dia tidak sendirian dalam perjuangan ini, dan ada teman-teman yang siap mendukungnya.
"Baiklah, Randi. Kita tidak boleh menyerah. Kita akan mencari bantuan dan terus berusaha."
"Itulah semangat yang aku tahu. Kita akan melewati ini bersama-sama."
Meskipun hati mereka penuh dengan kebingungan dan keprihatinan, Nata dan Randi berpegangan pada tekad mereka untuk terus mencari Bestari dan Tari. Dalam kegelapan yang menyelimuti, cahaya harapan tetap memancar, membimbing mereka menuju jalan yang mungkin membawa mereka kembali kepada sahabat-sahabat mereka yang hilang.
***