Ketegangan di dalam rumah keluarga Bestari semakin terasa. Semua orang merasa marah, kecewa, dan penuh kebingungan akibat hilangnya Bestari dan Dewa. Nata, yang merasa bersalah atas kejadian ini, harus menghadapi pandangan tajam dan tuduhan dari semua orang di sana.
"Semua ini adalah kesalahanmu, Nata! Kalian yang mengajak Dewa untuk terlibat dalam aksi-aksi berbahaya ini!"
"Saya tahu saya punya andil di dalam ini, tapi kita semua harus berbagi tanggung jawab."
"Tanggung jawab? Apa yang kamu tahu tentang tanggung jawab? Kami mempercayakan anak-anak kami kepada kalian, dan ini yang kalian lakukan!"
"Kami tidak pernah setuju dengan aksi-aksi kalian, tapi kami tidak pernah berpikir ini akan berujung seperti ini!"
"Kami semua merasa bersalah dan berduka. Tapi saat ini, kita harus fokus pada cara menemukan mereka."
"Kamu berbicara seperti kamu benar-benar peduli. Kami tahu kamu hanya ingin mengatasi masalah yang kamu sendiri ciptakan!"
Nata merasa terjepit dalam situasi yang tak terkendali. Dia merasakan tekanan dari semua sudut, dan rasanya seperti dia tenggelam dalam keputusasaan. Dia ingin menjelaskan bahwa dia dan Randi benar-benar berjuang mencari Dewa dan Bestari, tapi kata-kata terasa terlalu berat untuk diucapkan.