BELENGGU DENDAM

Freya
Chapter #3

Penangkapan #3

Pria itu tidak sabar dan membentak sopir angkot

“Jalan terus atau kamu saya tembak! Saya aparat, jangan main-main dengan saya!”

Sopir angkot tertegun, dia tidak jadi menepi melainkan banting setir ke kanan dan kembali melaju. Bapak-bapak dan ibu-ibu itu tampak marah merasa dikerjai oleh sopir angkot.

“Gimana sih angkotnya, sudah minggir kok jalan lagi?!” Seru salah satu ibu-ibu.

Dari kejauhan Iwan melihat kedua bapak-bapak itu mengacungkan tinjunya dan memaki.

Angkot kembali melaju, di sebuah pojok jalan yang agak sepi pria itu berseru

“Halte di depan Bang!”

Pria itu menoleh kepada Iwan

“Kita berhenti di sini, jangan pernah mencoba lari, di halte itu dan di sepanjang jalan ini ada teman-teman kami,” bisiknya pada Iwan.

Di sebuah halte mereka berhenti.

“Kita turun di sini!” perintah pria itu.

Iwan hanya menurut saja ketika pria itu menyuruhnya segera turun dari angkot. Mendadak tubuh Iwan terasa dingin dia merapatkan jaket jeans yang dipakainya dan mengancingkan kerah atasnya. Tak lama kemudian sebuah mobil van datang . Sekilas duduk di bangku depan Iwan melihat 2 orang berambut cepak, Pria itu dengan kasar mendorong Iwan ke badan mobil, lalu menutup matanya dengan kain hitam. Setelah itu mobil meluncur membawanya pergi.

Iwan merasakan mobil masih melewati jalanan kota yang ramai. Dia merasakan mobil yang berhenti beberapa kali di lampu merah setelah itu mobil kembali melaju. Kali ini situasi jalan sudah terasa lebih lengang karena perjalanan terasa lancar. Kurang lebih 2 jam mereka berkendara, Iwan tahu mereka sengaja berputar-putar lama agar dia tidak mengetahui dimana mereka akan ditahan. Beberapa saat kemudian mobil berhenti dan sampailah mereka di sebuah tempat. Saat memasuki sebuah bangunan, mata Iwan masih ditutup kain.

*****

Lihat selengkapnya