Tiba-tiba, langit yang sebelumnya cerah berubah menjadi gelap, hujan mulai turun dengan derasnya di ujung sana. Arga dan Rossa yang sedang tenggelam dalam percakapan, langsung tersadar oleh suara hujan yang mulai membasahi sekitar danau.
"Hujan!" kata Arga, menatap ke langit. "Kita harus segera pergi dari sini!"
Rossa mengangguk, "ayok, Arga."
Keduanya langsung bergerak terburu-buru menuju mobil yang diparkir tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Hujan semakin deras, membuat mereka berlari lebih cepat untuk menghindari basah kuyup.
Arga berlari sedikit lebih cepat, membuka pintu mobil dan membukakan pintu untuk Rossa. "Masuk dulu, Rossa!" katanya, sambil memegang pintu terbuka untuk Rossa.
Rossa langsung masuk ke dalam mobil, Arga mengikuti setelahnya, menutup pintu mobil dengan cepat karena hujan yang deras membasahi bagian dalam mobil. Arga langsung duduk di kursi pengemudi, sementara Rossa duduk di sebelahnya, sedikit terengah-engah karena berlari.
"Hujan deras sekali," kata Rossa, sambil menarik napas dalam-dalam. Ia menyadari rambut dan pakaiannya sedikit basah karena hujan.
Arga tersenyum, membalikkan badan ke arah Rossa. "Untung saja kita cepat masuk ke mobil," katanya. "Kalau tidak, kita pasti basah kuyup."
Rossa membalas senyum Arga, keduanya terdiam sejenak, menikmati suasana di dalam mobil yang hangat dan kering, kontras dengan hujan deras di luar.
Arga kemudian memandang Rossa yang duduk di sebelahnya, rambutnya sedikit lembab terkena hujan. "Kamu sedikit basah, Rossa..." Ucapnya.
Rossa tersenyum, "tidak apa, Ga."
Di tengah hujan yang deras, Arga dan Rossa menikmati momen berdua tanpa ada gangguan. Mereka berdua duduk berdampingan di dalam mobil, suasana yang hangat dan intim tercipta di tengah derasnya hujan di luar. Tidak ada suara lain selain dentingan hujan di atap mobil dan sesekali napas mereka yang lembut.
Arga memandang Rossa dengan mata yang penuh perasaan, Rossa membalas dengan senyum yang manis. Mereka tidak perlu banyak kata, keheningan yang nyaman mengisi ruang di antara mereka, Arga menggenggam tangan Rossa merasakan kehangatan dari sentuhan itu.
Hujan terus turun dengan derasnya, tapi di dalam mobil, Arga dan Rossa merasa seperti di dunia mereka sendiri, terisolasi dari luar namun sangat dekat satu sama lain.
*** Malam ***
Usai siang menikmati berdua dengan Rossa, Arga duduk tersenyum sendiri di atas tempat tidurnya. Ia masih terbawa perasaan hangat dari momen bersama Rossa di tengah hujan tadi siang.
Arga memejamkan mata, mengingat kembali senyum Rossa, cara Rossa menatapnya dengan mata yang lembut. "Rossa...," bisiknya pelan, menyebut nama itu dengan perasaan yang penuh.
Di tengah Arga yang sedang mengingat momen berdua dengan Rossa, tiba-tiba Leo sang keponakan kecil berumur 5 tahun itu datang masuk ke dalam kamar Arga.
"Om Arga!" Suara kecil Leo memanggil.
Arga terkejut, ia seketika membuka mata, tidak menyangka Leo muncul begitu saja.