Malam yang sepi hanya aku sendirian di kamarku. Ditemani handphoneku yang setia, sambil tiduran. Aku membuka ig, aku geser naik turun seperti tak ada kerjaan aja. Kemudian ada notifikasi masuk PIGA sedang mengadakan live. Dan aku langsung menonton.
Di Dalam live tersebut terdapat 6 member yang sedang berbicara. Besarkan video hingga memenuhi layar handphone ku keraskan suara di headset. sehingga suara di luar tidak menggangguku.
"Dia mulai mengganti warna rambut, aku sangat membenci ini," kataku kesal, aku sangat tidak suka dia berganti warna rambut.
Apalagi warna merah muda, gak pantes banget. Tapi gak apa-apa deh cuma sebentar aja, nanti juga saat comebacknya lagi warnain rambutnya. Disini aku gak tahu mereka omong apa, yang ku perhatikan hanyalah Andrian. Dia tak banyak bicara dia hanya senyam senyum, senyumnya itu loh bikin aku meleleh.
"Ya ampun senyumnya, bikin matanya gak bisa melek saking sipitnya mata."
Aku mulai senyum-senyum sendiri kayak orang gila. Hari ini yang menonton hanya sedikit apa mungkin gara-gara Andrian merubah warna style rambut. Aku begitu sedih jika begini, ini tuh bukan salahnya Andrian. Andrian hanya mengikuti konsep. Aku menyemangatimu dari sini Andrian, jangan patah semangat Andrian.
DDDRRRTTT!!! DDDRRRTTT!!!
Dan tiba-tiba Jenny menelponku saat aku tengah asyik dalam duniaku. Menjengkelkan sekali makhluk ini.
"Nih anak kenapa ganggu mulu sih! bisa gak sih lo buat gue bernafas sebentar aja!" kataku kesal.
Panggilan Jenny aku tolak, ganggu aja. Dia itu gak bisa buat adiknya tenang, ada aja tingkahnya yang bikin aku emosi. Aku sangat bersyukur jika dia tidak disini, jika disini bakal mampus aku. Iyalah setiap hari selalu Jenny dinomor satukan, apa-apa Jenny. Contohin tuh Jenny, udah pinter, cantik, membantu orang tua, lah aku udah cuci piring malah dicuciin lagi, udah nyapu malah disapu lagi, yang cari gara-gara siapa? terus nanti yang disalahin pasti aku. Sekarang aja hidupku masih sama.
Jenny mulai berhenti menelfonku. Sekarang aku harus fokus lihat Andrian. Sekarang giliran Andrian berbicara. Dia pake bahasa inggris juga, malah membuat otakku berpikir keras. Oh Tuhan selamatkan aku, aku butuh pertolonganmu, dia bicara apa?
Memang sih fansnya dia terlalu banyak, dan Andrian yang bisa bahasa inggris. Karena dia pernah tinggal di L.A dalam waktu 10 tahun. Aku akui dia memang fasih dalam bahasa inggris, tidak hanya itu dia juga pintar bahasa mandarin, dan jepang, dia merupakan paket lengkap makanya banyak wanita yang menyukainya.
Tiba-tiba pesan masuk dari Jenny terus membuatku gak bisa konsen. berkali-kali masuk tanpa henti.
"Nih anak gak ada kerjaan apa gimana sih!" kataku kesal melihat pesan tiada henti. “Oh my god. Terusin aja Jen terus sampai hpku ngebug gara-gara pesanmu,” imbuhku. “Ayo nak teruskan nak, terus!"
Pesan terus masuk, aku gak tahu apa yang dia kirim. Aku abaikan, seberapa dia melakukan ini. Kemudian handphone di silent, pesan masuk pun terabaikan. Akhirnya aku bisa tenang.
Belum sejenak aku melihat, dia malah telpon lagi. Emosiku semakin memuncak. Panggilannya aku tolak. Berhenti sebentar, dia malah telpon lagi. Aku tolak. Telpon lagi. Kesabaranku udah habis. Dan nomor Jenny aku blokir. Gak ada pengganggu sekarang. aku menghela nafas dalam-dalam, kubuang racun amarah secara perlahan dan kembali melihat live.
"Hari ini gak kerasa kita sudah comeback lagi... pasti kalian tidak sabar kan mendengar lagu kita?" banget Andrian, tanggal 26 masih lama banget. jangan dinanti-nanti Bella malah lama kalau kamu nanti.
Saat aku mulai merasa asyik.
DDDRRRTTT!!! DDDRRRTTT!!! DDDRRRTTT!!!
Telepon berbunyi, di layar menampakkan nomor tidak dikenal.