BELLA DAN JENNY

Ira A. Margireta
Chapter #24

24. hari mengejutkan

2022, 17 Desember 15.40 WIB.

Hujan turun dengan deras. Secara umum musim hujan terjadi dari bulan Oktober sampai april. Ini masih Desember, tinggal beberapa hari aku bersamanya.

Ocehan Dosen membuatku terlena dalam suasana seperti ini. Hawa dingin, kepala terasa pusing tidak bisa berkonsentrasi dengan baik. Menguap beberapa kali. Mata yang tidak bisa bekerja sama. Pelajaran masih lama selesai.

"Apa aku harus izin keluar?" gumamku dalam hati.

Aku mengangkat tangan.

"Oh you, why?" tanya Dosen.

"Permission, i have to go home soon, my mother is sick!" jawabku bohong.

"Okay," jawabnya singkat.

"Beneran Mamamu sakit?" bisik Enggar.

"Memangnya kapan aku jujur? aku bosen di kelas!" bisikku balik.

Aku berhasil keluar dari kelas yang membosankan. Bahasa inggris yang sebenarnya aku sukai. Mungkin karena cuaca yang mendukung aku untuk istirahat sejenak.

 

***


Sesampai di rumah, tidak ada orang sama sekali. Ibu ada arisan bersama teman-temannya. Jenny masih kerja, pulang malam-malam. Siska sama Mia lagi di kampus. Mengistirahatkan diri aja kalau begitu. Pergi mandi setelah itu istirahat.

DDDRRTTT! DDDRRTTT!

Setelah mandi, aku melihat banyak pesan di handphoneku.

"Dalam waktu 1 menit tidak keluar, akan kuhukum kamu malam ini," pesan dari Leo.

Aku langsung teringat pada malam itu, Malam yang sangat membuatku tidak bisa karenanya. Oh my god, padahal aku ingin menghindar dulu darinya. Ok, sekarang dia menungguku di luar. Gak ada waktu. Aku harus turun, aku gak mau sesuatu terjadi padaku.

 

Aku berlari sampai jantungku berdetak kencang. Dia sudah menunggu di depan gerbang.

Mengatur nafas. "Ada apa kali ini?" tanyaku terengah-engah.

"Kok gitu? gak seneng ketemu sama aku?" tanya Leo cemberut.

"Gak gitu, cuma... ada apa? apalagi ini jam 8... gak seperti biasanya," kataku menutupi perasaan pada malam yang tidak bisa terlupakan.

"Yuk jalan, dirumah gak ada orang kan?" tanya Leo.

"Gak ada sih, cuma aku harus jaga rumah," kataku sambil tersenyum paksa.

"Ngapain rumah dijaga, takut dibawa semut rumah kamu?" kata Leo.

"Gak gitu, bagaimana kalau besok aja," aku harus menghindar hari ini.

"Ya udah kalau gitu, bener besok ya... awas kalau besok gak jadi," kata Leo, matanya mengancam sesuatu.

"Bye," kataku sambil melambaikan tangan.

 

Akhirnya dia sudah pergi. Masuk kamar lagi, dan melakukan aktifitas seperti biasa. Menyalakan komputer untuk healing sebentar,

BRAK!!!

Aku tersentak kaget mendengar pintu terbuka.

"Lo sibuk gak?! ikut gue!" kata Jenny langsung menarik tanganku tanpa ngomong dulu, main narik tangan aja.

Lihat selengkapnya