BENANG MERAH

Huang Wiwin
Chapter #18

Part 18 Apa Arti Cinta?

Begitu jam istirahat tiba, mereka berdua berjalan bersama pergi ke kantin. Mimika menunggu di salah satu tempat duduk yang ada di dalam kantin, sedangkan Alfredo pergi memesan makanan sekaligus minuman.

Tidak butuh waktu yang lama untuk Alfredo datang dengan membawa nampan yang berisi dua mangkok bakso dan dua gelas es jeruk ke tempat Mimika berada. Alfredo meletakkannya di atas meja.

Mimika membantu Alfredo mengambil semangkok bakso, namun tanpa sengaja malah tumpah dan tangan kirinya terkena kuah panas. Mimika terkejut dan meringis. Tangannya mulai memerah dan terasa agak sakit.

Tanpa berkata apa-apa Alfredo dengan sigap membawa Mimika pergi ke ruang UKS dan meninggalkan makanan mereka begitu saja di atas meja.

Mimika diberikan salep oleh dokter yang menetap di dalam ruangan. Mimika dan Alfredo hanya saling bertatapan.

"Kenapa diam aja? Kamu tidak mau mengatakan sesuatu?" tanya Mimika, begitu mereka keluar dari ruang UKS.

Sewaktu mereka berada di dalam ruangan, Mimika bersuara hanya ketika mengucapkan terima kasih kepada dokter yang menanganinya, sedangkan Alfredo benar-benar terdiam tanpa kata.

Alfredo menatap lekat sepasang mata milik Mimika, lalu turun ke tangan Mimika yang terluka.

"Lain kali biar aku aja yang urus. Kamu tinggal duduk dan makan," katanya. Setelah itu, dia meraih tangan Mimika yang satunya dan membawa Mimika kembali ke kantin.

Alfredo membiarkan Mimika duduk di salah satu bangku. Dia kembali membeli pesanan yang sama seperti tadi dan membawanya di hadapan Mimika. Mimika hanya membiarkan Alfredo melakukan seperti yang Alfredo inginkan.

Mimika meneliti seluruh wajah dan gerak gerik dari Alfredo. Begitu Alfredo menoleh, tatapan mata antara keduanya saling bertemu.

"Mengapa kamu begitu baik ke aku?" tanya Mimika secara mendadak.

Tanpa keraguan Alfredo langsung menjawab, "karena aku mencintaimu."

"Apa itu cinta?"

"Dapat dirasakan dari dalam hati dan lewat tatapan. Saat dekat dengan orang yang kamu cintai, kamu akan merasa sangat bahagia. Selalu ingin bersamanya dan melindunginya. Melakukan semua yang kamu bisa hanya untuknya. Itulah arti cinta bagiku."

"Aku tidak mengerti," kata Mimika.

Alfredo tersenyum ke Mimika.

"Pelan-pelan saja. Suatu saat pun kamu bakalan mengerti apa artinya cinta itu untukmu."

"Entahlah," balas Mimika.

"Aku takut kehilangan lagi," ungkapnya, sembari mengingat kembali masa-masa di mana dia kehilangan sosok papanya dan Doreko, “aku juga takut seseorang berubah," lanjutnya, mengingat sosok mamanya yang berubah drastis sejak ditinggal oleh papanya.

"Fokus pada apa yang ada sekarang. Sesuatu yang sudah berlalu tidak dapat kita rubah, tapi kita bisa berusaha yang terbaik untuk masa sekarang dan masa depan."

Alfredo mengelus pelan kepala Mimika.

"Hal buruk yang kamu alami, percayalah, ke depannya, kamu bakalan mendapatkan hal baik yang mungkin tidak pernah kamu sangka."

"Setidaknya sekarang aku sangat tersentuh dengan kata-kata yang kamu ucapkan barusan," balas Mimika. Senyuman di bibirnya mengembang sepenuhnya.

"Ya udah, lanjutin makannya."

Mimika mengangguk. Mereka kembali melanjutkan memakan makanan mereka dan menyeruput jus jeruk hingga habis.

Lihat selengkapnya