“Mama beldili mama, beldili!” Jam lima pagi Bright membangunkan Luna. “Ayoo… sholat dulu mama, sholat!” Lanjut si kecil dua tahun itu menarik-narik tangan Luna. Mesti masih ngantuk Luna akhirnya bangun juga.
Tak lama kemudian pagi pun berubah menjadi hidup dengan nyanyian bersahutan ibu anak itu. Sepanjang pagi tak henti-hentinya mereka berceloteh. Saat-saat seperti itulah yang membuat Luna bahagia. Bersentuhan dengan buah hatinya, membaluri seluruh tubuh si kecil dengan minyak telon, walau harus main kejar-kejaran dulu. Lantas menaburi tubuhnya dengan baby powder, memakaikan baju.
“Kakak Bright mau pakai baju yang mana?”
“Yang putih.”
“Mana, kok ngga ada. Coba mama bantuin nyari baju yang warna putih”.
“Ada yang putih dan ada yang merah ..,” jawab Bright menyanyikan lagu 'Lihat Kebunku' sambil meneliti isi lemarinya.
Lantas rambutnya dibaluri dengan hair lotion hingga wanginya kemana-mana. Disisirin dan diberi jepit warna-warni. Giliran memakai sepatu, “Kakak, sini sepatunya dipakai dulu!” Seru Luna.
Bright mendekat lagi sambil menyanyi “Gelang... Sepatu gelang…”
Luna tersenyum dibuatnya. Tak sampai selesai ganti lagi lagunya, “Hepi birthday to yu tu yu tu yu..,” disambungnya dengan lagu, "Tik tik tik... bunyi hujan diatas gentong…, eh kok gentong,” senandungnya seraya tertawa lepas sekali.
“Hey!! Itu dasinya ayah jangan dibawa-bawa, nanti kesandung!” Teriak Luna tiba-tiba.
Dengan tangkas Bright menyahutnya, ‘Kesandung… Sulabaya…” menyanyikan lagu 'Naik Kereta Api.' Tak urung Luna ikut tertawa dibuatnya.
Selesai deh. Ditengoknya teras, sesajen sudah siap. Rokok, lengkap dengan korek api dan asbaknya, secangkir kopi dan koran pagi. Itu adalah menu sarapan setiap pagi Bintang.
“Mamanya mau mandi dulu. Kakak Bright bangunin ayah ya,” bisik Luna seraya masuk ke kamar mandi.
Dari dalam kamar mandi, Luna mendengar gadis kecilnya membangunkan ayahnya,
“Maas, bangun maaas, maas... sudah siang!”
Luna tersenyum sendiri di kamar mandi.
***
“Mama dari mana?” Sambut si kecil Bright menghampiri Luna sepulang kantor.
“Dari kerja.”
“Ooo kerja."
“Ayah mana?”
“Masih di kantor.”
“Ooo di kantor.”
“Kakak Bright, sudah makan belum?” Tanya Luna kemudian.