"Kak Kak Kak lihat deh ini," kata Dinda dengan sangat semangatnya menunjukkan ke arah tv. "Lihat ini kak cepetan!"
Anisa tengah membawa tumpukan baju yang baru disetrika, dia sangat penasaran dengan apa yang ditunjukkan saudaranya.
"Apa?" tanyanya.
"Drama yang kita tunggu udah tayang," kata Dinda girang.
"Drama? Drama apa?" Anisa melihat tv.
"Drama GGA," jawabnya.
"Ooo ini, aku udah lihat lebih dulu," kata Anisa melihat sebentar.
"Oh ya, ini baru loh," katanya yang gak percaya.
"Aku sudah lihat ini berkali-kali, kalo ingin nonton, nonton aja di laptopku," dia membawa lipatan baju menuju ke kamarnya.
Kamarnya sangat cantik tertata rapi bernuansa warna merah muda yang mengental. Terdapat boneka panda yang duduk di tempat tidur. Lipatan baju warna warni ditaruh di dalam lemari berwarna putih dengan rapi. Menutup kembali lemarinya.
Kemudian berjalan menuju ke meja belajar. Lalu menyalakan mesin navigasi laptop dan layar menyala terang, lalu menuju halaman desktop. Anisa mencari sebuah file.
"Woy!" ucap Dinda, tiba-tiba mengagetkan Anisa yang tengah sibuk mencari sebuah folder.
"Astaghfirullahal'adzim," ucap Anisa kaget dengan kedatangan saudaranya tanpa ada suara masuk ke kamar.
"Lihat apa?" tanyanya penasaran.
"Aku sedang mengerjakan tugas," kata Anisa. Anisa menoleh kebelakang melihat Dinda tidak ada dibelakangnya.
Dinda datang dengan membawa kursi, "Aduh!" kursinya menabrak gawang pintu. Akhirnya bisa masuk ke dalam kamar.
"Kamu ngapain bawa kursi segala," kata Anisa.
"Katanya suruh nonton drama yang tayang di tv di laptopmu, makanya itu aku bawa kursi kesini. Oh iya cemilan jangan sampai lupa, itu hal yang wajib," Dinda langsung meninggalkan kamar setelah meletakkan kursi di sebelah Anisa.
Anisa mencari file setelah ketemu dia mulai mengerjakan tugasnya. Anisa sangat cepat mengetik dengan 10 jari. Dia membuat blog untuk hasil ceritanya untuk dilihat banyak orang.
"Yok lihat yok," kata Dinda sangat bersemangat sambil membawa cemilan.
"Nanti dimarahin Ibu Dinda," kata Anisa.
"Urusan Ibu biar aku yang nanggung, ayolah nonton gak sabar aku," kata Dinda. Anisa mengabaikan perkataan saudaranya. "Cerita apaan sih, udahlah nonton. Ayolah Kak... Atau aku bilang Ibu loh, kalau kakak menyimpan video sama foto laki-laki," kata Dinda sambil menatap Anisa dengan mengancam. Dan akhirnya Anisa mengalah untuk ketenangan saudaranya.
"Ok, aku putar," kata Anisa seperti gak ikhlas.
"Gitu dong," kata Dinda.
Saat Anisa memperlihatkan semua videonya, Dinda tercengang begitu melihat isi dalam file. "Banyak banget," kata Dinda dengan matanya yang terbuka lebar.
"Ini rahasia, jangan sampai Ibu tahu," kata Anisa serius.
"Ok boss... Yok lihat yang ini."
Video dimulai, Dinda dan Anisa melihat dengan serius. Anisa dan Dinda begitu asyik menonton, tiba-tiba...
"Assalamualaikum," ucap Ibu.
Anisa dan Dinda tersentak kaget. Anisa langsung mematikan video, Dinda bergegas pergi meninggalkan Anisa sendiri di kamar. Anisa tengah sibuk dengan laptopnya.
"Eh Ibu udah pulang, sini Dinda bawain," kata Dinda.