BENANG TAKDIR

Ira A. Margireta
Chapter #12

BAB 11

Rahma dan Oman lagi makan bakso. Pandangan melamun Rahma ke bakso sembari mengaduk baksonya.

"Kok gak dimakan Ma? Gak enak ya?" tanya Oman.

"Enggak, enak kok," jawab Rahma sembari tersenyum.

"Kalau enak, cepat dimakan keburu dingin," kata Oman. Kemudian Oman kembali makan bakso.

"Oman, aku mau tanya sesuatu," kata Rahma dengan perasaan ragu.

"Mau tanya apa?" tanya Oman.

"Adnan masih suka ya sama Anisa?" tanya Rahma.

Oman langsung berhenti makan.

"Maaf, aku cuma penasaran aja," kata Rahma.

Oman meletakkan sendok dan garpunya di mangkok bakso. Kemudian menghela nafas.

"Kamu masih suka sama Adnan?" tanya Oman serius.

Rahma terdiam.

"Aku gak tahu bagaimana perasaan Adnan, aku juga gak tahu kalau Adnan masih suka sama Anisa," kata Oman menutupi apa yang sebenarnya terjadi.

"Kan kamu selalu sama Adnan, apalagi kamu pernah satu pondok dan satu kamar sama dia. Apa gak mungkin kalau Adnan gak cerita apa-apa sama kamu soal perasaan?" kata Rahma yang gak percaya dengan perkataan Oman.

"Rahma, aku tahu kamu suka sama Adnan. Tapi... bisa gak, kamu nyerah aja," kata Oman yang sudah gak mau Rahma merasa sakit hati karena Adnan.

Rahma sedikit terkejut dengan perkataan Oman.

***

Daniel, Anisa dan Dinda menuju perjalanan pulang. Kemudian perut Dinda berbunyi. Anisa mendengar suara perut Dinda lalu Anisa menoleh ke belakang.

"Dinda, itu perut kamu yang bunyi?" tanya Anisa.

Dinda mengangguk sembari cengengesan. "Kak, kita berhenti di warung nasi goreng yang biasanya yuk, Dinda laper," kata Dinda.

"Kamu barusan makan lho Din, masih laper?" kata Daniel. Dinda membuat Daniel geleng-geleng kepala.

Dinda tersenyum malu.

*

Mereka bertiga sudah sampai di warung nasi goreng. Kemudian penjual nasi goreng memberikan nasi goreng ke Daniel, Anisa dan Dinda.

"Baunya enak," kata Dinda senang.

Anisa akan memasukkan nasi ke dalam mulut.

"Eh bentar bentar," kata Dinda sembari mengambil handphonenya di dalam tasnya.

"Kenapa lagi sih?!" kata Anisa kesal.

Dinda memfoto nasi goreng. "Ayo Kak foto."

Anisa dan dinda foto bersama. Dinda yang berada di depan sebagai juru kamera sedangkan Anisa berada di belakang. Kemudian Dinda, Anisa dan Daniel foto bareng.

Anisa dan Daniel duduk bersebalahan. Mereka berdua duduk di belakang Dinda (saat foto).

"Satu dua tiga," kata Dinda.

Selesai foto, Dinda memposting di instagram. Kemudian Dinda makan nasi goreng.

***

Adnan sedang mengaji di dalam kamarnya. Ia membaca suray Al-Qur'an, juz ke 19, tafsir ayat ke 77.

"...Qul maa ya'ba'u bikum Rabbii law laa du'aaa'ukum faqad kazzabtum fasawfa yakuunu lizaamaa. Shodaqallahul azhim," Kata Adnan.

Kemudian selesai membaca Al-Qur'an. Kemudian meletakkan kembali Al- Qur'annya ke meja belajar. Lalu meja lipat buat mengaji dilipat kembali dan ditaruh di dekat meja belajar.

Kemudian Adnan mengambil handphone di meja belajarnya. Ada notifikasi dari instagram bahwa Dinda memposting foto.

Saat dilihat ternyata Anisa, Daniel dan Dinda foto bersama. Adnan terfokus dengan Anisa dan Daniel yang bersebalahan. Adnan merasa marah dan kesal.

***

Mobil Daniel memasuki halaman rumah. Kemudian Mobil berhenti di halaman rumah. Lalu Daniel turun dari mobil. Daniel akan membuka pintu untuk Anisa tapi Anisa sudah turun duluan. Kemudian dari belakang Anisa, Dinda turun dari mobil. Dinda membawa plastik didalamnya terang bulan.

Lihat selengkapnya