Benci tapi Cinta

Yulida
Chapter #1

PROLOG

Deburan ombak pantai di senja hari membuat angin berhembus dengan kencang menembus tulang. Di senja ini, sepasang kekasih duduk di tepi pantai menikmati pemandangan yang indah.

“Kamu tahu apa yang lebih indah dari senja ini?” tanya lelaki itu pada gadisnya.

Sang gadis tampak berpikir sejenak kemudian menjawab. “Memangnya ada? Soalnya yang aku tahu senja itu lebih indah dari apapun kalau dilihat.”

Lelaki itu mengernyitkan keningnya, lalu tersenyum. “Terus, kalau bunga? Nggak indah ya menurut kamu? Yang aku tahu sih kamu suka bunga juga.”

Gadis itu terkejut, lalu menjawab dengan terbata. “Eh? Ma—maksud aku bunga itu cantik, bukan indah, yang indah itu ya senja, hehe.”

Lihat selengkapnya