Bendera Setengah Tiang

I Gede Luwih
Chapter #14

14. Anak Kosmopolitan

Bento dan Sebastian beristirahat di saung dusun. Mereka lumayan lesu dari rumah ke gubuk kakek maka mereka putuskan istirahat sejenak di saung itu. Bento tampak duduk bersila dan termangu sedangkan Sebastian memilih rebahan. Sebastian sesekali memejamkan mata dan menghembuskan nafas kemudian membuka mata lagi untuk melirik Bento yang terlihat melamun.

"Kau masih kepikiran?" bincang Sebastian pada Bento.

"Harusnya ini sih menjadi bencana nasional" gerutu Bento

"Bencana nasional?" Sebastian tak mengerti seraya terbangun dari rebahannya.

"Seorang kakek memasak pasir dan kerikil itu apa? Kita ini manusia bukan ayam yang memiliki tembolok dan memerlukan pasir atau kerikil kecil membantu proses pencernaan" telaah Bento melengus.

"Iya deh yang pinter"

"Aku jarang makan protein"

"Ah, itu lagi yang dibahas"

"Itu faktanya kan"

"Kita manusia punya kekurangan dan kelebihan "

"Kita di sini kebanyakan kurangnya daripada lebihnya, lebihnya kita adalah kita lebih sengsara dari hewan piaraan orang kaya di luar sana" Bento begitu ngedumel.

Sebastian terdiam sejenak ,bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri.

"Gimana kalo kita nonton teve di rumah pak kadus, dan ngasi tau pak kadus, kali aja pak kadus mau bantu kakek dan cucunya." bujuk Sebastian sambil mengernyitkan alis ke arah Bento.

Bento hanya manggut-manggut tanda mengiyakan. Mereka pun beranjak menuju rumah pak kadus.

Sampai di rumah pak kadus, ternyata pak kadus dan ibu kadus tak ada di rumah. Hanya ada Tiara dan beberapa anak dusun yang menonton TV di ruang tamu. Kata Tiara, ayahnya sedang ada urusan di tetangga. Sementara ibunya mengunjungi kakaknya di kota, sekalian belanja sesuatu di kota. Anak-anak dusun duduk rapi di lantai yang sudah di alasi tikar plastik. Bento dan Sebastian pun ikut bergabung dengan mereka. Sementara Tiara duduk di kursi kayu yang memanjang sambil memencet-mencet remot TV untuk memindahkan chanel-chanel stasiun TV. Tiara pastinya mencari program acara kesukaannya. Anak-anak dusun hanya ngikut saja, apa yang Tiara tonton itu juga yang mereka tonton entah suka atau tidak suka yang penting bisa nonton. Tiara sukanya nonton FTV remaja, entah berapa banyak judul FTV remaja tentang cinta-cintaan yang sudah ditonton Tiara dari judul tukang-tukangan sampai yang sedang trending zaman now. Seperti 'Tukang bakso seganteng Song Joong Ki, Tukang Cilok menTikTok hatiku, Tukang Kredit dengan Cinta DP 0%, Tukang Sate ngebakar kenangan mantan Kids Zaman Now, Sopir Ambyar Culametan Pecel Lele, Pacar Hasil Give Away, Negeri ini butuh Influencer Cinta, OB jadi PDP ( Positif Dia Pacarku), PSBB ( playboy sering boong boongan) in love, I Love 1000 PSBB ( pacar selebgram bukan biasa) , Pacar Bani Micin menuju New Normal, maupun Pacarku kena virus PSBB ( pembuat status berskala besar).

Lain halnya dengan ibunya Tiara, kalau ibunya yang memegang remot pastinya mencari program sinetron taubat, azab atau dzolim yang terkadang judulnya bikin salah fokus karena agak nyeleneh, begitu absurd, antimainstream maupun sulit diterima nalar. Diantaranya : Aku PDP dan ODP ( pernah dianggap pacar dan orang diriku pacarnya) , PDP (pembantuku dan pembantu) tapi PSBB ( pembantu suamiku bukan boneka), OTG ( orang tahu gendeng) tapi aku tidak gila, Aku tinggalkan suamiku karena kena PDP ( positif dia pengangguran), ODP ( orang dia pelakor) tapi PDP ( pelakornya dia pelakor) , Aku menangis bukan karena lemah tapi lelah karena PSBB ( pacarku sering boong boongan), Aku dicerai istri dan APD ( aku positif duda).

Ada juga sinema tentang sebuah azab maupun kezoliman, judulnya pun bisa setengah halaman kalau ditulis seperti APD ( artis pendusta dan durhaka) matinya tersedak lidahnya dipenuhi belatung dan ketika dimakamkan jenazah menggelinding di aspal kemudian masuk ke dalam got yang kotor, APD ( akibat pembohong dan Dzolim) mulut jenazahnya mengeluarkan bau busuk dan liang lahat menyempit mengeluarkan lumpur panas yang menghitam, ODP ( orang dia pemalsu) surat keterangan sehat matinya tertimpa paket kardus jumbo dan kerandanya terbang hingga jenazah hilang tidak ketemu, PDP (pekerja dusta dan pengkhianat) ajalnya kecelakaan beruntun mobilnya terbakar dan jenazahnya hangus terbakar sisa tulang belulang dibawa lari oleh anjing, maupun ada PSBB (penjual sayur berdusta besar) meninggal tersengat listrik dan keranda jenazah tersambar petir serta terpental masuk ke adukan semen.

Tiara tercandu oleh FTV remaja tentang cinta sedangkan ibunya ketagihan nonton sinema kehidupan. Kadang mereka berebut dengan remot untuk mempertahankan program acara masing-masing. Tak ayal mereka sering ribut. Tapi terkadang gantian kalau ada iklan itupun kalau iklannya tidak bersamaan. Kalau masing-masing iklan bersamaan dengan program lain ya harus ada yang mengalah. Belum lagi ayahnya yang kecanduan nonton sepak bola maupun suka nonton berita jadinya 3 orang yang cakar-cakaran. Tapi tidak sampai segitunya, ibu-ibu yang selalu jadi pemenang. Anaknya disuruh belajar lah, suami disuruh kerja maupun cari uang lah. Ya yang penting tidak lupa masak maupun mengerjakan pekerjaan lain entah mencuci maupun membersihkan rumah. Anak-anak dusun cuma bisa mengikuti tontonan yang tersuguh dan tak bisa memilih program acara yang disukai, sudah diizinkan nonton aja bersyukur kalau isi pilih-pilih acara ya namanya ngelunjak.

Lihat selengkapnya