Pagi ini terasa begitu spesial buatku. Bagaimana tidak? Kakek kesayanganku akan tiba beberapa saat lagi. Kakek Rudy merupakan satu-satunya orang yang aku kenal. Ia merawatku sejak aku kecil hingga saat ini. Setiap hari ia memberikanku makanan berupa buah-buahan ataupun roti. Namun, sejak adanya wabah Aurora, kakek mulai jarang mengunjungiku lagi. Ia datang sebulan sekali, terkadang 2 bulan. Jujur aku merasa sedih karena kakek jadi jarang mengunjungiku sejak wabah tersebut. Tapi kakek selalu mengatakan kepadaku agar aku harus kuat. Halangan sebesar apapun akan terasa ringan apabila kita mau mengikhlaskannya.
“Kakek!!!” Seruku saat aku melihat sesosok bayangan muncul dari balik pepohonan. Tubuhnya yang sudah mulai membungkuk tak menghalangi perjalanannya menuju rumahku. Kakek berhenti tepat di depan rumahku. Kakek muncul dengan sebuah buku di tangannya.
“Hari ini kakek membawakanmu buku spesial nak"
“Buku apa itu kek?” Tanyaku sambil mencium tangan kakek. Aku mengajak kakek masuk kedalam rumah. Rumah yang aku tinggali saat ini merupakan pohon beringin yang telah dimodifikasi menjadi tempat tinggal yang nyaman. Rumah dari pohon ini merupakan salah satu model rumah yang sangat umum di klan Druid.
Kakek duduk di ruang tamu. “Ini merupakan buku yang sangat sakral. Buku ini hanya dipelajari oleh orang-orang yang ingin menjadi seorang Guardian”.
Kakek menunjukkan sampul buku yang sudah mulai mengelupas. "Buku ini diwariskan turun temurun dari generasi pertama pemilik buku ini"
“Guardian?” Aku menatap kakek kebingungan. Kakek mengangguk pelan dan mengeluarkan buah apel dari dalam sakunya.
“Guardian adalah sebutan untuk anggota klan yang memiliki bakat khusus seperti kakek”
“Hah? Seperti kakek?”