Benteng Terakhir Pernikahan

Alexa Rd
Chapter #8

Chapter 8

Bima membuka pintu kamar tidurnya. Kamar tidur dirinya dan Nindya dulu. Sekarang, hanya dia yang selalu tidur di sana.

Dilemparnya tas kerja ke atas meja. Jika ada Nindya, pasti tak akan dilakukannya. Istrinya sangat menyukai keteraturan.

Tak ada orang yang diajaknya berbicara kecuali bi Ijah di dapur. Itu pun tak dilakukannya lama-lama. Bima tak tahan melihat tatapan bi Ijah yang mengasihaninya.

Ah, apakah dirinya masih pantas dikasihani?

Dilangkahkannya kakinya ke kamar mandi. Hanya suara air mengalir yang terdengar.

Sebenarnya tak ada yang membuatnya semangat untuk pulang setelah kerja. Tak ada siapa-siapa yang menunggu. Tapi, mau ke mana dia? 

Semua temannya selalu sibuk dengan pekerjaan dan keluarga. Toh mereka memang bukan remaja yang sering berkumpul setelah kerja. Karyawannya juga enggan kalau harus menemani bos yang sedang tak ada istri di rumah.

Pergi keluar sendiri? Bima takut lari ke alkohol lagi. Dia sudah kapok berurusan dengan minuman khianat itu.

Pulang ke rumah adalah pilihan aman. Mandi, lalu merenungi kesalahannya. Menyesali perbuatannya. Itu yang sehari-hari dia lakukan. 

Bukan dia tak berusaha mengambil hati Nindya kembali.

Minggu lalu, Bima sudah mengirim pesan pada Nindya. Dirinya mengusulkan agar mereka bertemu, makan malam setidaknya seminggu sekali. Bagaimana pun juga, mereka masih suami istri.

Lihat selengkapnya