BENUA ASA

Nana
Chapter #3

3. Ruwet


Mungkin jika ditanya orang tersibuk di dunia, pria ini akan menjawab ‘akulah orangnya.’ dia adalah Adhikari Benua Cipta pimpimpinan perusahaan Cipta Makmur. Dio nama panggilannya, melenceng jauh dari nama aslinya kan? Karena itu permintaannya sendiri yang nggak nyaman dipanggil Benua, padahal itu nama panggilan sejak bayinya. Katanya sih nggak nyaman aja kalau ada yang panggil dia Benua selain kerabat dekatnya. Makanya Bayan salah satu rekan kerjanya, mencetuskan nama Dio untuknya. Plesetan dari nama depannya Dio, Adhikari. 

 Begini asal mulanya ...

“Jadi lo maunya dipanggil apa, cung?” Bayan berseru heboh — keki. 

“Gue bukan kacung lo,” Dio membalas sewot.

“Yeu suudzon aja jadi orang, padahal tuh singkatan dari cuz your my everything dari gue buat lo.” 

 Dio pengen muntah mendengar pernyataan kawan kerjanya, bukan hanya itu pengen bunuh juga iya — kalau nggak dosa. Dio butuhnya solusinya bukannya pernyataan yang bagitu — amat menjijikan untuknya. “Gue seriusan loh yan, nggak canda. Jangan panggil Benua kalau di kantor.”

“Lo pikir gue bercanda pas nanya lo mau dipanggil apa! Anyway, lo dari orok tuh dipanggil Benua, masalahnya apa? Lo nggak pede sama nama lo?” 

“Nggak gitu, Yan. Gue nggak nyaman aja kalau ada orang luar panggil nama gue.” Dio berusaha menjelaskan apa yang ada di dalam hatinya.

“Ribet banget dah,”

“Bayan, please?”

Bayan hembuskan napasnya — berat. “Oke fine. Lo mau dipanggil apa? Bebeb?” 

“Yang bener dong, Yan haj.” 

“Dih najis, perusahaan malu punya direktur macem lo.” Bayan mencibir kelakuan sang kawan yang bertingkah sok imut gitu — Bayan jijik.

 Dio mengendikan bahunya — abai. “Terserah apa lo kata, yang gue butuh cuma saran nama aja, selain Benua” ujarnya menegaskan keinginannya— agar segera terlaksana.

Bayan diam sejenak guna merangkai ide — solusi untuk mewujudkan keinginan kawannya, “aha gue dapet. Jadi –“

“Apa?” selak Dio ditengah – tengah ucapan Bayan. 

“Jangan di cut dong, set dah. Dengerin dulu.”

Dio mengangguk, “berhubung nama lo Adhikari Benua Cipta. Panggilnya Adhi aja, dari nama depan lo seenggaknya masih sesuai lah.”ujar Bayan memberi usulnya.

Lihat selengkapnya