Aria bangun dari tidurnya dengan senyum di wajahnya. Cahaya pagi memasuki kamar, menerangi lukisan-lukisan yang terpajang di dinding. Ia merasa bahagia karena hari ini adalah hari pertama kuliah di Fakultas Seni Rupa Universitas Indraprasta. Aria selalu bermimpi menjadi seniman terkenal dan hari ini adalah awal langkahnya.
Saat sarapan, ibu Aria, Sri, berkata, "Aria, kamu memiliki bakat istimewa. Jangan pernah menyerah pada mimpimu. Ayahmu selalu percaya padamu."
Aria tersenyum dan memeluk ibunya. "Terima kasih, Bu. Aku tidak akan menyerah. Aku ingin membuat Ayah bangga."
Ibu Aria menatap Aria dengan mata yang hangat. "Ayahmu selalu bangga padamu, Nak. Kamu memiliki hati yang baik dan bakat yang luar biasa."
Aria merasa semangat dan siap menghadapi hari pertama kuliah. Ia memikirkan semua yang telah ia impikan: menjadi seniman terkenal, mengadakan pameran seni, dan membantu orang lain melalui seni.
___