Akhirnya Jadian

Rahmatika Yuniarti
Chapter #3

#3 : Merebut paksa

Setelah acara beradu mulut dengan Adrian di kantin tadi, bel masuk kuliah pertama pun berbunyi. Nafisha segera kembali ke ruang kelas. Disana para panitia OSPEK mulai membagikan kaos khusus untuk OSPEK.

Sebenarnya OSPEK di Universitas yang ditempati Nafisha ini berbeda dari Universitas lain. Kebanyakan di Universitas lain mengadakan OSPEK dulu baru kuliah yang sebenarnya, tetapi di Universitas ini pengadaan OSPEK bercampur dengan perkuliahan para MABA. Jadi, perkuliahan para MABA diselingi dengan OSPEK.

"Perhatikan semuanya. Kami akan membagikan kaos OSPEK untuk kalian. Untuk yang memakai kaos ukuran kecil, silahkan ke depan" ucap Farel sedikit meninggikan suaranya. Satu per satu mereka yang kaos ukuran kecil maju ke depan.

"Mereka punya kaos OSPEK sekarang. Aku yakin, OSPEK kali ini akan rumit" bisik Devan yang duduk di sebelah Nafisha dan Nafisha hanya menanggapinya dengan senyuman kecil.

" Emm...sha, maaf ya. Gara-gara kamu membawa bukuku juga tadi untuk dimintai stempel, kamu jadi terkena masalah sama kak Adrian" ucap Bagas pelan dengan wajah sedih.

"Hei, sudahlah. Tidak apa-apa. Mereka pasti akan mencari cara lain untuk membodohi kita terus" ucap Nafisha santai dan diangguki oleh Bagas.

"Apakah menjadi yang dibenci di hari pertama itu bagus?" tanya Devan. Nafisha hanya berdehem.

Setelah beberapa MABA menerima kaos yang ukuran kecil, sekarang giliran untuk yang ukuran sedang.

"Baiklah semuanya. Sekarang giliran kaos yang ukuran sedang. Kalian yang merasa ukuran kaosnya sedang, silahkan maju ke depan" ucap salah satu panitia disana.

MABA yang ukuran kaosnya sedang mulai maju ke depan satu per satu, termasuk Nafisha dan Bagas. Terlihat disana ada 1 cewek yang tidak kebagian kaos ukuran sedang karena sudah habis. Panitia menyarankan untuk memakai kaos ukuran kecil yang tersisa. Mau tidak mau dia memakai kaos ukuran kecil. Sebenarnya cukup, tapi terlalu ketat.

"Eh, tunggu" ucap Nafisha yang kebetulan melihat permasalahan cewek itu tadi.

"Namaku Dahlia Cahyaningsih, panggil saja Dahlia" ucap Dahlia yang menoleh ke Nafisha.

"Ah Dahlia. Namaku Nafisha Arumi Ramadhani, panggil saja Nafisha. Mau tukar kaos denganku? Sepertinya kaosmu pas denganku" ucap Nafisha lembut.

"Serius?" tanya Dahlia meyakinkan Nafisha dan diangguki olehnya. Mereka pun saling bertukar kaos.

"Terima kasih, Nafisha" ucap Dahlia.

"Iya, sama-sama" jawab Nafisha singkat. Mereka pun duduk kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.

"Kalian sudah dapat semua? Baju itu harus kalian gunakan saat pertemuan OSPEK" ucap Farel.

Lihat selengkapnya