Berdiri Di Ambang Dunia

Asep Saepuloh
Chapter #4

Bab 3 - Sistem Yang Tak Pernah Netral

Setelah memahami orang-orang, aku mulai bertanya: "kalau manusia begitu rapuh dan kompleks, lalu siapa yang menciptakan tekanan untuk selalu tampak kuat?"

Jawabannya sering kali tak ada pada individu, tapi pada sistem tempat mereka berdiri.

Kita lahir bukan hanya ke dalam keluarga, tapi juga ke dalam struktur sosial yang lebih besar. Sekolah yang menuntut nilai tinggi tapi tak mengajarkan cara mengenali diri. Lingkungan yang menilai keberhasilan dari materi, bukan kedewasaan berpikir.

Bahkan agama, yang seharusnya menjadi ruang pulang, kadang dijadikan alat untuk mengukur siapa yang paling layak masuk surga.

Aku tumbuh dalam sistem yang menuntut untuk "berhasil"...tapi tak pernah memberi waktu untuk bertanya apa arti keberhasilan itu sendiri. Aku diajarkan untuk menjadi produktif, tapi tak pernah ditanya apakah aku sedang baik-baik saja. Aku dibentuk untuk menjadi "berguna", tapi hanya jika gunaku sesuai kebutuhan mereka.

Keysha pernah bercerita tentang hari di mana ia menangis semalaman karena merasa tak cukup. Bukan karena gagal, tapi karena terlalu sering dibandingkan, "aku cape jadi versi ideal yang mereka inginkan" katanya pelan. "Tapi kalo jujur jadi diriku sendiri, mereka pergi satu per satu".

Seketika itu aku tersadar --- betapa sistem sering kali membuat kita merasa bersalah hanya karena menjadi diri sendiri.

Lihat selengkapnya