Keysha tak lagi bertanya: "kenapa hidupku tak seperti mereka".
Kini ia lebih sering diam, lalu tersenyum kecil---karena tau, tidak semua perjalanan harus terlihat cepat untuk bisa disebut maju.
"Pelan-pelan". Kata itu sering dianggap lambat, kalah, gagal. Padahal justru disitulah, kadang, letak keselamatan: tak menabrak apa pun, tak kehilangan siapa pun, tak lupa siapa diri sendiri.
Di malam-malam setelah hening itu, Keysha mulai menyadari satu hal: mungkin yang dia cari bukan lagi tujuan besar, tetapi cara sampai kesana. Tanpa kehilangan dirinya sendiri di tengah jalan.
Hidup yang pelan, bukan berarti hidup yang malas.
Hidup yang pelan, bukan berarti hidup yang menyerah.
Kadang, hidup yang pelan adalah satu-satunya cara untuk tetap utuh.