Kembali
Kembali ke dunia yang biasa namun ia rasa berbeda.
"Assalamu'alaikum, anak bunda. Kamu sudah siap mau pulang ke rumah hari ini?" Bunda dan abangnya menjemput Rindu sabtu itu.
"Yah, emang harus pulang bun, kalau lama-lama disini makin nggak betah. Tapi, ayah bagaimana bun?"
"Ayahmu nanti di pindahin ke ruangan sendiri, biar abangmu senang mengecek keadaannya juga" Bundanya menjawab.
"Tapi bun, kasian ayah disini sendirian"
"Loh kan ada abang yang ngerawat dek." Abangnya langsung menjawab.
"Ia deh ia. Yuk bun. Nanti hari semakin gelap, kayaknya bentar lagi hujan deh!"
"Oke oke, bang. Kamu antar bunda nanti habis maghrib kamu baru kesini ya?"
"Ia bun"
Sesampainya di rumah mereka sudah disambut oleh keluarga lainnya dan juga beberapa tetangga. Rindu agak merasa tidak nyaman karena ia mengira mereka kasihan terhadap apa yang menimpa keluarganya.
Ia langsung masuk ke kamar abangnya karena ia paham ia harus bertukar kamar karena tidak memungkinkan ia harus naik tangga. Bunda dan abangnya sudah memindahkan barang-barangnya ke bawah. Setibanya di kamar, ia menghela napas panjang lalu menangis, kenapa semua orang harus melihatnya dalam keadaan tidak sempurna.
Seminggu berlalu ia hanya bisa menangis dan meminta pada sang Kuasa untuk kesembuhan dirinya dan ia juga berharap ayahnya juga segera bangun dari koma.
Sudah lama ia tidak berjalan-jalan di depan rumah untuk sekedar belanja ke warung terdekat. Sunggu ia rindu.
Ia lalu pamit sama bundanya