Berharga

Rere Valencia
Chapter #27

Perjalanan Pulang

Selama membonceng Angel ada rasa keresahan dalam hati David, ia adalah ekstrovert yang gusar jika tidak mengobrol dengan seseorang yang jelas-jelas ada di samping atau hadapannya, tadi pun ketika ditanya apa yang Angel rasakan sekarang, gadis itu hanya bilang, "Alhamdulillah sehat." Lalu setelah itu hening seketika.

Padahal yang diharapkan David dari pertanyaan kecil dan remehnya tersebut ialah terciptanya obrolan ringan antara dirinya dan Angel, apalagi ia ingin sekali menghibur Angel yang hidup serta hidup keluarganya dihinggapi stress yang berat.

Dan bukan sekali itu saja David mengajak Angel mengobrol untuk mencairkan suasana. Sejak saat motor dinyalakan di tempat parkir rumah sakit, David sudah mulai membuka percakapan antara dirinya dan gadis yang sama seperti penderita gangguan jiwa lainnya di tempatnya bekerja yang ia anggap sebagai keluarga agar tercipta obrolan, tetapi respon Angel sangat minim.

Angel yang hanya menjawab seadanya dan to the point pun membuat David mati kata. Perjalanan sendiri cukup panjang ditambah macet di beberapa titik, sehingga David berusaha memutar otaknya untuk mencari topik pembicaraan yang disukai oleh angel tapi ia pun akhirnya lelah, tak ada topik lain yang didapat selain pertanyaan umum yang jawabannya sudah pasti padat dan tepat sasaran, apalagi ia sudah sering mengobrol dengan Angel sehingga praktis sebenarnya sudah tidak banyak lagi yang bisa ia tanyakan pada gadis yang sedang ia bonceng tadi.

Lalu dengan nekat David bertanya,

"Apakah Angel sudah punya pacar?"

Yang Angel jawab dengan "Belum."

Tapi setelah itu hening lagi, sebab ada rasa takut dalam diri David kalau-kalau bisa-bisa dirinya yang dianggap oleh Angel sedang pendekatan pada gadis tersebut, David tak tahu meskipun seolah Angel menjawab apa adanya ia sangat excited dengan pertanyaan David, ia berniat menceritakan perasaannya tentang Alex, tapi ketidaktahuan dan ketakutan David membuat obrolan tersebut sampai disitu saja.

"Isi bensin dulu ya, Njel."

"Kayaknya bensinnya tinggal sedikit, nih."

Ucap David yang dibalas "Iya." Dengan suara lirih dari Angel.

David pun mengisi bensin, Angel turun dan menunggu di tempat yang tak jauh dari tempat pengisian bensin, David mengantri dan Angel menunggu, tiba-tiba saat sedang mengantri ia mendapati wajah Angel yang pucat, David belum tahu saat itu bahwa Angel sedang lapar berat, itulah yang menyebabkan gadis itu menjawab apa adanya dan sekenanya ketika diajak mengobrol oleh David, sampai akhirnya ketika David selesai mengisi bensinnya dan menghampiri Angel yang menunggu ia mendengar perut gadis cantik jelita tersebut berbunyi.

Seketika itu juga David bertanya,

"Kamu lapar?"

"Iya, pak. Lupa sarapan." Jawab Angel tersipu malu.

"Kamu dari pagi belum sarapan?" David bertanya dengan agak kaget yang dibalas anggukan oleh Angel.

"Makan bakso, yuk."

"Disini ada bakso beranak mercon yang enak banget."

"Kamu kuat pedes 'kan?"

"Yuk makan bakso."

Ajak David yang dijawab Angel dengan anggukan dan kata"Iya." Dengan nada lirih dari Angel dimana di akhir kata ia mengimbuhi kata "Terimakasih, pak." "Maaf, merepotkan." Yang David jawab dengan "Tak masalah."

David dan Angel pun melanjutkan perjalanan pulang, kali ini untuk mampir terlebih dahulu ke warung bakso langganan David, bakso beranak mercon yang super pedas namun kenikmatannya membuat siapapun ketagihan untuk datang kembali.

***

David yang membonceng Angel memarkirkan motornya di depan warung bakso, warung bakso terlihat ramai, membuat David sedikit mengeluh. Angel mencoba menenangkan David bahwa ia baik-baik saja meski harus mengantri.

"Bener, nih. Gak papa?"

"Kita bisa sekitaran sejam nunggu loh ini."

Tanya David pada Angel yang sekaligus menyatakan jika Angel dan dirinya tetap makan bakso beranak di tempat tersebut mereka akan mengantri lama.

"Gak papa, pak."

Angel menjawab sambil tersenyum.

"Oke." Jawab David kemudian masuk ke dalam.

Angel kemudian mengikuti langkah David,

Lihat selengkapnya