Berharga

Rere Valencia
Chapter #28

Tragedi Yang Viral

Tidak pernah Angel sangka, keviralan dari hidup keluarganya yang pernah datang dulu kini kembali, setiap sorot dari kamera dan handphone kini kembali menghiasi hari-harinya, namun ada perbedaan amat besar pada cara masyarakat menanggapi hal yang menimpa Angel dan keluarganya kini, dulu simpati untuk Syafril dan kini caci-maki yang makin menjadi untuk Yanto, terutama Yanto semakin dibenci setelah pada kasus Syafril ialah pelaku utama dari komanya kakak bungsu Angel tersebut.

Yanto dihujat akan teganya ia menggauli keponakannya sendiri, publik memang sudah tahu kondisi kejiwaan Yanto, tapi selayaknya teori yang dulu Bara yakini bahwa netizen adalah sosiopat, netizen seolah tak peduli pada kepahitan yang dialami Yanto, tak peduli pada ketidakstabilan mentalnya, dan lebih memilih mengeksplor dan menelanjangi dosa besar Yanto bersama Ajeng.

Padahal mereka tahu bahwa Ajeng lah yang merekrut Yanto, sang pakde. Tapi mereka seolah tak peduli. Kebanyakan dari mereka tak peduli juga tak paham jika korban kekerasan seksual bukan hanya wanita saja, pria pun bisa jadi korban, baik lebih tua maupun lebih muda.

Mereka pun menutup mata akan fakta bahwa di setiap video dewasa yang dimainkan oleh Ajeng dan Yanto, nampak Yanto hanya bisa pasrah secara ekspresi dan Ajeng yang mendominasi, tapi ada saja alasan warga internet untuk tetap menyalahkan Yanto, akting lah, tuntutan skenario untuk seolah tak berdaya lah, padahal faktanya mental Yanto memang benar- benar tertekan setiap kali berhubungan badan dengan Ajeng, dimana hal itu direkam dan bertujuan untuk dijadikan konten dewasa ilegal.

Angel yang sedang ditanyai soal perasaannya tentang tingkah laku sang ayah oleh para penulis konten hanya bisa diam, kejang kecemasannya pun sejak awal setia menemani semenjak skandal ayah dan sepupunya viral. Hampir tidak ada jeda bagi Angel untuk tidak merasakan kejang kecemasan, saat ini sudah hari ke delapan dari keviralan perbuatan asusila Yanto dan Ajeng, Angel hanya merasakan tidak kejang selama tidur, itu pun sebelum tidur dirinya harus merasakan dulu perasaan amat tak enak yang biasa menimpa penderita kecemasan akut saat akan tidur.

Angel tetap diam, ia sudah diinstruksikan oleh David agar diam dan tetap tenang, menurut David menghindari medis adalah cara paling bijak mengatasi kejang kecemasan Angel, walau seringnya hal tersebut hanya gampang di mulut saja, sebab memang sangat sulit untuk menghindari media.

David siap membantu Angel dan keluarganya karena ia juga merasa bertanggungjawab, sebab Anin, wanita yang menjadi otak utama konten pornografi ilegal, meski sebenarnya bukan kekasih resmi dari David, tetapi tetap saja punya hubungan tanpa status yang bisa dikatakan mesra dengan dirinya.

Anin, Prast dan semua yang terlibat dalam pembuatan konten pornografi ilegal sudah ditangkap, tapi David merasa miris, wartawan dan para penulis konten yang harusnya fokus menekan Anin dan Prast justru lebih mengeksploitasi Angel dan keluarganya yang jelas-jelas hanya korban.

Parahnya mereka seolah hanya fokus pada perbuatan senonoh yang dilakukan Yanto pada Ajeng, yang pada faktanya justru terbalik, Ajeng lah yang melakukan perbuatan tak senonoh pada Yanto. Seperti yang dikatakan sebelumnya, mindset bahwa dalam kekerasan seksual wanita selalu menjadi korban adalah biang kerok yang memperkeruh suasana.

Tapi bukan itu saja yang memperkeruh suasana, sebetulnya ada yang sadar dan tahu bahwa pria pun bisa saja jadi korban kekerasan seksual, tapi dalam konteks konten berita keluar dari tradisi pakem pemikiran masyarakat awam berarti sama dengan siap ditinggalkan pembaca.

Pun para petinggi portal berita banyak mengultimatum penulis konten yang waras untuk tidak macam-macam dan menyajikan konten yang sesuai dengan keinginan netizen meski itu salah, sebab memang itu lebih menghasilkan pundi-pundi rupiah, juga para wartawan dan penulis konten pun lebih berpeluang mendapatkan uang.

***

Tiba-tiba wartawan dan para penulis konten pergi menjauhi Angel, mereka menghampiri Tutik yang berjalan bersama beberapa petugas polisi, bertanya bagaimana perasaan dari Tutik dan berbagai hal lainya yang berkaitan dengan skandal seks antara putrinya dengan kakak kandungnya sendiri, membuat perasaan Tutik makin panas dan kini mempertimbangkan untuk menghentikan bantuan pada keluarga kakaknya yang sampai sekarang sebetulnya masih amat ia sayangi.

Sukmawati yang baru datang dan menghampiri dirinya pun tak Tutik gubris, Tutik membuang muka dan tidak menjawab salam dari Sukmawati. Memang momen Sukmawati mengucap salam sialnya kebetulan tidak pas, sebab hati Tutik sedang panas diakibatkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para wartawan dan penulis konten, belum lagi ia sebelumnya ditanyai petugas kepolisian, tentu perihal putrinya.

Apa yang didapat Sukmawati dari Tutik lebih buruk dari apa yang ia dapat dari orang yang sama kemarin, kemarin Sukmawati masih mendapat balasan salam meski adik iparnya itu mengucapkannya dengan singkat dan nada yang ketus. Jika saja Bara masih tinggal bersama mereka tentu saja Tutik akan didamprat oleh pemuda yang memilih untuk pergi tersebut.

"Bu, salah satu rahasia Ajeng yang ia sembunyiin salah satunya ini ya, bu?"

"Bagaimana perasaan ibu akan kakak ibu, Pak Yanto, sekarang?"

"Bu Tutik, anda mengharap hukuman berapa tahun yang akan dijatuhkan pada Pak Yanto?"

"Undang-undang kebiri kan sudah disahkan nih, bu. Menurut ibu apakah Pak Yanto pantas mendapatkanya?"

Lihat selengkapnya