Angel memperhatikan soal Bahasa Indonesia yang sedang ia kerjakan, ia tak menyangka dirinya kini sudah berada dalam ujian akhir, Angel hampir menjawab semua pertanyaan dengan lancar, hanya dua pertanyaan yang belum ia yakin sepenuhnya yang belum ia jawab, Angel berniat meninggalkan dulu dua soal itu sampai di akhir, sampai semuanya berhasil ia kerjakan.
Tak sampai 15 menit pada akhirnya Angel kembali pada dua soal dimana ia tahu jawabannya namun ragu, karena ia ragu, ia pun berpikir cukup keras, mengingat-ingat kembali pelajaran yang telah ia pelajari selama di rumah.
Sifat perfeksionis Angel dalam menggarap soal membuatnya menjadi capek batin, padahal sebetulnya bisa tidaknya ia menjawab dua soal tersebut, toh soal lainnya telah ia jawab dengan benar sempurna.
Angel berkeringat, ia sudah berada di ambang kejang kecemasan, padahal setelah ini ada ujian akhir Bahasa Inggris. Ya, ujian bahasa di hari yang sama menjadi kebijakan kemendikbud dalam kisah dimana seorang gadis pengidap kecemasan akut bernama Angel menjadi pemeran utamanya.
Angel berpikir dengan keras, dan tiba-tiba ia teringat pernyataan Bu Angel bahwa saat sedang berpikir keras seseorang harus relaks dan tidak memikirkan hal-hal negatif, karena teringat hal tersebutlah sambil berpikir keras gadis dengan bodygoal sempurna tersebut jauh-jauh membuang pikiran negatif yang sejak tadi berusaha mengakrabkan diri dengan dirinya.
Saat ada pikiran negatif datang ia pun berusaha keras memikirkan kebalikannya. Otak angel betul-betul bekerja dua kali lipat, yang kesatu untuk mencari jawaban atas dua soal yang ia masih ragu untuk menjawab, yang kedua untuk membalikkan pikiran negatif menjadi pikiran positif.
Angel kemudian kembali teringat pernyataan Bu Angel, bahwa saat merubah pikiran negatif menjadi pikiran positif, pikiran positif tersebut harus mengandung sesuatu yang dapat menenangkan hati, awalnya cukup sulit tetapi kemudian Angel dapat melakukannya dan ia amat bersyukur atas itu.
Dan tanpa Angel sadari Angel sudah berada pada soal terakhir yang harus ia jawab dalam ujian akhir Bahasa Inggris. Ya, pelajaran bahasa Indonesia dimana ada dua soal tersisa sudah berhasil Angel jawab, meski Angel hampir tidak bisa mengingat lagi apa yang ia jawab karena waktu itu otaknya sudah sangat lelah.
Tapi sisa-sisa ingatannya tahu bahwa ia menjawab dengan benar, apalagi setelah selesai ujian samar-samar terdengar beberapa siswi mendiskusikan dua soal tersebut, dimana seingat Angel jawaban para siswi untuk dua soal tersebut sama dengan jawaban miliknya, dimana para siswi tersebut amat yakin menjawab dengan benar setelah mereka mengecek kembali ke buku.
Waktu masih tersisa setengah jam, sedangkan Angel sedang menjawab soal terakhir, Angel merasakan sesuatu yang aneh, bukan karena ia yang dapat menjawab soal-soal ujian akhir Bahasa Inggris dengan relatif cepat, dan tadi sebelumnya ia akhirnya berhasil melalui dua soal Bahasa Indonesia yang membuatnya lelah otak, dimana akhirnya ia berhasil menjawab, sehingga ia berhasil menyelesaikan ujian Bahasa Indonesia tanpa meninggalkan satu soal pun, tapi karena waktu yang baginya sangat sangat sangat sangat sangat sangat cepat berlalu.
Angel merasa baru kemarin ia mendapat penghargaan nasional di mid semester dimana ia disorot televisi, sehingga ia menjadi perhatian publik, tapi kini tiba-tiba saja dirinya sudah berada pada ujian akhir, dan anehnya hari itu adalah hari terakhir ujian.
Ya, ujian Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris merupakan dua pelajaran terakhir yang menjadi ujian akhir, dimana itu menentukan nasib Angel, apakah dirinya bisa masuk ke kampus impiannya atau tidak.
Angel akhirnya selesai menjawab soal terakhir, ia membaca ulang dua kali jawaban soalnya, keperfeksionisan membuatnya takut salah menjawab, dan setelah 15 menit membaca ulang serta merasa yakin dengan jawabannya, Angel berdiri dan menyerahkan jawaban pada guru pengawas.
Semua terkejut karena hanya dalam waktu 45 menit Angel dapat menyelesaikan soal, soal yang bagi tak sedikit siswa dan siswi amat sulit.
Angel yang berjalan keluar ruangan untuk kemudian pulang pun tahu ia menjadi sorotan orang-orang, sorotan baik dari siswa siswi maupun sorotan dari guru pengawas, semuanya pun membatin betapa cerdasnya Angel, karena mereka tentu mengenal Angel sebagai siswi terbaik di sekolah bahkan terbaik se-Indonesia, setelah apa yang ia raih di mid semester.
Begitu pun Alex dan Rahma, mereka pun juga tak luput membatinkan kekagumannya pada Angel, kemudian guru pengawas yang kebetulan cerdas dan semasa menjadi siswa dirinya pernah dianggap sebagai salah satu siswa terbaik di Indonesia membaca jawaban dari Angel.
Setelah selesai mengecek jawaban dari Angel ia pun kemudian berkata,
“Semua jawabannya betul.”
Kontan sorak sorai terdengar dari para siswa dan siswi, sorak sorai kagum sekaligus takjub termasuk juga sorak sorai dari Rahma dan Alex, tapi dalam otak Angel kini tidak ada sesuatu untuk merespon mereka, yang kini ada di dalam pikiran dirinya adalah pulang ke rumah dan mungkin saja memikirkan kenapa waktu menjadi sangat cepat untuk berlalu.
Angel pun bergegas meninggalkan sekolah, niatnya, setelah sampai di rumah, ia akan rebahan sejenak lalu menunaikan Shalat Dzuhur kemudian tidur beberapa jam untuk memulihkan fisik dan mental, dimana hal tersebut adalah atas saran dari Bu Angel, kemudian mungkin setelah itu jika dirinya tidak lupa, Angel akan merenungi sesuatu, merenungi kenapa waktu menjadi amat sangat cepat berlalu.
Karena Alex masih mengerjakan soal, Angel pun memutuskan untuk naik angkot, kala itu waktu masih menunjukkan pukul sepuluh, supir angkot pun heran karena ada siswi yang sudah selesai mengerjakan ujian sepagi itu, tapi setelah melihat dengan seksama bahwa siswi tersebut adalah Angel, supir angkot tersebut pun menjadi maklum.
Ya, Angel memang terkenal setelah ia menjadi bintang sebagai pelajar terbaik di Indonesia pada mid-semester setengah tahun yang lalu.