“Selamat pagi semua.” Sapa Khanza ramah sembari menyiapkan laptopnya
“Pagi Bu.”
“Sudah disiapkan semua ya tugasnya?”
“Sudah Bu….”
“Baik bisa dimulai presentasinya.”
“Bisa Bu.”
Monolog :
“Ternyata Khanza benar menjadi asdos Pak Hasan. Kalau gini aku bisa rajin kelas Pak Hasan. Tu cewek cantik banget sih kalua lagi ngajar gitu” Senyum terkembang dipipi Aldy
Beberapa menit berlalu, Aldy hanya terpaku memandang Kanza yang kala itu mengisi perkuliahan Pak Hasan. Entah apa yang membuatnya begitu takjub oleh pesona Kanza. Aldy yang biasanya tertidur disetiap perkuliahan tak terkecuali pada kuliah Kanza, Kini begitu antusias dan mengikutinya hingga akhir sesi, yaa meskipun hanya terdiam setidaknya dia tidak tidur seperti biasanya.
“Dy, menurutmu si Asdos itu dah punya cowok belum ya? Atau malah dia gak doyan cowok? Hahahaa.” Celetuk Reno sambil menahan tawa
Aldy masih serius memperhatikan Kanza. Hingga dia mengabaikan Reno.
Sadar dirinya di abaikan, Reno Nampak penasaran dengan Aldy yang sedari tadi tak berkutik dan terus memperhatikan Kanza.
“Wahh…bakalan ada sejarah sepanjang masa nih.” Sindir Reno
“Heh dy… Seriusnya ngliatin Bu Kanza.” Telisik Reno mengagetkan Aldy
“Apa?” Aldy gelagapan menanggapi Reno
“Bentar – bentar, belakangan aku perhatikan kamu banyakan gak focus kalo bahas bu Kanza itu.” Tanya Reno penasaran
“Nggak kok, biasa aja.” Ekspresi Aldy Nampak panic menyembunyikan perasaannya.
Monolog :