BERLIAN DALAM LUMPUR

Gevi E Setiasari
Chapter #5

Jomblo, lalu dia siapa?#5

Beberapa bulan berlalu, Aldy masih dihantui dengan rasa penasaran yang menghujam dadanya. Kondisi ini didukung dengan pertemuan dia dengan Kanza yang semakin menjauh. Mereka sudah jarang bertemu. Kanza fokus dengan event Dies Natalies Kampusnya. Kebetulan Kanza penanggung jawabnya.

“Kanza?”

“Iya itu dia, dia kan ketua event Dies Natalies kampus kita, udah 2 tahun dia yang jadi penanggung jawabnya keren yaa, emang deh tuh cewek otaknya encer bener.” Puji Reno, ikut memperhatikan Kanza yang sedang memimpin konsep

Semakin membuat Reno kagum akan sosok Kanza. Kanza wanita mandiri, pandai dan begitu tegas.

“Idaman.” Gumam Aldy dengan senyum sinis

“Apa? Aku gak salah denger ini? Seorang Play boy macam Aldy bilang Idaman ke cewek yang jauh dari kriteria cewek kamu.” Melambaikan tangan di depan wajah Aldy

“Maksudku idaman buat orang – orang kayak kamu.” Menunjuk dahi Reno dan berlalu sambil tersenyum.

Untuk memperingati Dies Natalies 3 bulan yang akan datang. Kampus menyelenggarakan acara Camping selama 4 hari. Sejak sekarang aku mulai mempersiapkan segala konsep dan beberapa persiapan untuk menyambut acara Dies Natalies tersebut, kebetulan aku dipercaya lagi jadi penanggung jawab untuk acara ini.

“Za... kamu kemana aja sih?” Protes Wina

“Ada kok.”

“Kenapa gak masuk kelas sih?”

“Kan aku ikut kuliah pagi biar siangnya bisa rapat sama anak – anak BEM terus sorenya ngajar adik – adik.”

“Siap Laporan diterima.” Sindir Wina

Mereka berdua tertawa bersama dan melanjutkan obrolan sambil berjalan menuju Kantin.

“Kamu pesen yaa, kayak biasanya.” Sahutku

“Oke, kamu tunggu disini ya.”meyakinkan Kanza

Seseorang mendekatiku dengan potongan fashion kekinian, terdengar riuh pengunjung kantin terutama yang cewek seolah terpesona melihat hadirnya cowok itu.

Aku menoleh sekeliling, mencoba mencari tahu apa yang membuat mereka begitu ramai. Tepat dihadapanku, berdiri tegak begitu harum dan stylis. Tidak lain dia adalah Aldy.

“Eh... Hey...” akupun terkejut seperti orang – orang disekitarku

“Sendirian aja?”

“Begitu indah cipataan- MU Tuhan”Pujiku lirih

“Apa Za?” Aldy membungkukkan tubuhnya.

“Ohhh.. nggak, Kamu ngomong apa tadi?”

“Sendirian aja disini?”

“Ehmmm nggak kok, tuuh sama Wina” menoleh kebelakang menunjuk Wina yang sedang memesan makanan

“Boleh gabung?” menunjuk kursi didepannya

“Boleh kok boleh, silahkan duduk.”

Lihat selengkapnya