Setelah mengetahui kebenaran hubungan Kanza dengan Adrian, kini Aldy semakin memperlancar geraknya untuk mendekati Kanza. Aldy mencoba mencari tahu seluk beluk Kanza dan bahkan sampai keluarganya. Nampaknya Aldy berubah dari cowok jutek kini lebih ramah dan mulai membuka diri terhadap sekelilingnya. Mungkin perasaannya pada Kanza membuat dirinya berubah.
“Hari ini Pak Hasan ijin.” Salah seorang mahasiswa memberi informasi kepada teman – temannya.
“Berarti libur dong?”
“Nggak, nanti yang ngajar bu Kanza.” Jelasnya
Mendengar nama itu senyum Aldy merekah. Itu artinya dia akan bertemu dengan Kanza. wanita yang beberapa bulan terakhir ini megusik hidupnya.
“Selamat Siang semua.” Suara itu membuat kelas seketika hening
“Tolong persiapkan buku perkuliahan saya.”
“Baik bu...”
Masih disudut kursinya, Aldy hanya tersenyum melihat kehadiran Kanza. Persis orang yang sedang di mabuk cinta. Melihat gelagat aneh Aldy, aku hanya terdiam dan sesekali memperhatikan Aldy.
Jam perkuliahan berakhir dan masih sama. Aldy masih tetap terduduk dengan senyumnya. Entah apa yang ada dalam pikirannya.
“Za......!”
Suara itu seketika mengheningkan ruangan kelas. Wajahku berubah menjadi pasi, kenapa Aldy memanggilku hanya dengan menyebut nama.
“Bagaimana ini apa yang akan dikatakan mahasiswa lain?” Ungkapku dalam hati
Semua tertuju pada Aldy yang membuat suasana menjadi hening sesaat. Sadar dirinya diperhatikan banyak orang, Aldy mencoba mencairkan suasana dengan mengalihkan ucapannya
“Zaappppp bu Kanza.”Berdiri dan keluar kelas dengan tenang
“Kenapa tiba – tiba Aldy jadi sopan begitu ya?” sahut salah seorang mahasiswi
“Dapet mangsa baru kali, dia kan jagonya menaklukan hati cewek.” Timpal seorang mahasiswa
Aku mulai mengingat perkataan Wina waktu itu. Meyakinkan hati bahwa Aldy bukan tipe seperti itu, yahh mereka pasti salah menilai. Aahhhh sudahlah toh itu bukan urusanku.
Seperti biasa jam kuliah berakhir, saatnya menunggu abang ojek kesayangan didepan gerbang kampus.