Dipenghujung senja, jam menunjukkan pukul 5 sore. Aku masih sibuk mempersiapkan perlengkapan untuk acara camping 4 hari lagi. Bagaimanapun acara itu berhasil dari ketelitian dan persiapan yang matang.
“Gimana sudah dicek belum tenda dan tali – tali yang lain?” Memastikan semua sudah siap
“Sudah kak, tinggal angkut aja besok kak.” Jawab salah seorang adik kelas, dia juga panitia acara ini
“Baiklah kalian boleh pulang.”
Lega rasanya melihat segala persiapan sudah beres. Tinggal menunggu hari semua diangkut dan semoga acara kali ini berhasil seperti sebelumnya. Tak beberapa lama, aku teringat masih ada surat yang harus aku teliti sebelum diajukan ke Dosen pendamping. Aku berlari menuju ruang sekretariat, tak disangka disana masih banyak yang belum pulang.
“Kenapa belum pada pulang?” menghampiri tasnya
“Nungguin kak Kanza.”
“Kan aku dah bilang, kalian bisa pulang besok kita rapikan lagi.”
“Karena aku yang meminta mereka untuk tetap tinggal.” Aldy yang tiba – tiba masuk membawa seikat bunga berjalan menghampiriku.
“Aldy `` Aku menoleh mencari sumber suara, dan benar itu Aldy
“Iya Za, aku yang meminta mereka untuk tinggal.”
“Ada apa ini?” aku mulai bingung
“Ada yang mau aku sampaikan ke kamu Za.” Tegas Aldy
“Iyaa apa?” mulai terbata
“Aku suka sama kamu Za, kamu mau nggak jadi pacarku?” Dengan tegas Aldy mengungkapkan perasaannya tanpa basa basi.
“waaahhhhhhhh....... romantisnya.”Celetuk salah seorang tim dalam ruang itu
Aku masih mematung tak percaya dengan ucapan Aldy. Sejak awal aku hanya mengganggap Aldy sebagai teman, tidak lebih. Begitupun dengan perasaanku tidak ada yang spesial untuk dia. Suasana berubah hening beberapa saat.
“Gimana Za?” Aldy meminta jawaban
“Ehmmmm itu.” Bingung harus bagaimana menjelaskannya